KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan rupiah sejauh ini dinilai tidak berdampak pada impor kedelai. Menurut Ketua Umum Produsen Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo) Aip Syarifuddin seharusnya dengan kurs rupiah yang semakin melemah maka harga kedelai naik, namun yang terjadi malah sebaliknya akibat saat ini Amerika sedang memasuki masa panen. “Jadi memang dengan kurs rupiah yang melemah harusnya harga kedelai naik. Cuma di Amerika sendiri sekarang (September, Oktober, November) sedang musim panen. Jadi lagi banyak di sana stoknya. Sementara ini karena harga landed di kita itu stabil (impor)," katanya kepada Kontan.co.id, Selasa (16/10). Aip menegaskan dengan banyaknya stok kedelai di Amerika maka menekan harga kedelai di pasar global. “Banyak stok kedelainya, jadi harganya murah atau turun harganya di sana,” ujarnya.
Gakoptindo: Harga kedelai impor stabil meski rupiah melemah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan rupiah sejauh ini dinilai tidak berdampak pada impor kedelai. Menurut Ketua Umum Produsen Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo) Aip Syarifuddin seharusnya dengan kurs rupiah yang semakin melemah maka harga kedelai naik, namun yang terjadi malah sebaliknya akibat saat ini Amerika sedang memasuki masa panen. “Jadi memang dengan kurs rupiah yang melemah harusnya harga kedelai naik. Cuma di Amerika sendiri sekarang (September, Oktober, November) sedang musim panen. Jadi lagi banyak di sana stoknya. Sementara ini karena harga landed di kita itu stabil (impor)," katanya kepada Kontan.co.id, Selasa (16/10). Aip menegaskan dengan banyaknya stok kedelai di Amerika maka menekan harga kedelai di pasar global. “Banyak stok kedelainya, jadi harganya murah atau turun harganya di sana,” ujarnya.