KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) sedang membahas dan menganalisis tentang tata niaga kedelai. Salah satu usulan yang diajukan adalah mengatur bea masuk impor kedelai serta adanya rekomendasi impor dari Kemtan. Menanggapi hal ini, Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo), Aip Syariffuddin berpendapat bahwa aturan tersebut dapat turut meningkatkan harga kedelai impor. Padahal, selama ini harga kedelai impor lebih murah dibandingkan kedelai lokal yang harganya mencapai Rp 8.500 per kilogram (kg). Menurut Aip, dengan meningkatnya harga kedelai impor tersebut tentunya akan berdampak kepada perajin tahu dan tempe. Dia bilang, bahan pokok menjadi semakin mahal sementara produksi kedelai di dalam negeri masih terbatas untuk memenuhi kebutuhan para perajin.
Gakoptindo: Perajin mau pasokan kedelai tetap ada
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) sedang membahas dan menganalisis tentang tata niaga kedelai. Salah satu usulan yang diajukan adalah mengatur bea masuk impor kedelai serta adanya rekomendasi impor dari Kemtan. Menanggapi hal ini, Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo), Aip Syariffuddin berpendapat bahwa aturan tersebut dapat turut meningkatkan harga kedelai impor. Padahal, selama ini harga kedelai impor lebih murah dibandingkan kedelai lokal yang harganya mencapai Rp 8.500 per kilogram (kg). Menurut Aip, dengan meningkatnya harga kedelai impor tersebut tentunya akan berdampak kepada perajin tahu dan tempe. Dia bilang, bahan pokok menjadi semakin mahal sementara produksi kedelai di dalam negeri masih terbatas untuk memenuhi kebutuhan para perajin.