Gakoptindo Siap Impor Kedelai Tahap II



JAKARTA. Setelah merealisasikan impor kedelai tahap pertama, kini Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) bersiap mengimpor kedelai tahap kedua tahun ini. Rencananya, kedelai impor tahap kedua ini akan masuk ke Indonesia pada akhir Maret ini atau awal bulan April.

Ketua Gakoptindo Aip Syarifudin mengatakan, pada tahap kedua ini, Gakoptindo akan mengimpor sekitar 1.000 ton - 2.000 ton kedelai. "Impor ini akan masuk ke Indonesia sekitar akhir bulan ini atau awal April 2014," kata Aip kepada KONTAN, Senin (17/3).

Sayangnya, Aip belum bisa membeberkan berapa harga kedelai impor untuk tahap kedua ini. Pasalnya, kata dia harga impor kedelai Gakoptindo baru akan dirilis saat kedelai dikirim ke Indonesia.


Maklum saja, Gakoptindo mendapat bantuan keringanan pembayaran untuk mengimpor kedelai asal Amerika. Bantuan tersebut berupa kelonggaran pembayaran hingga 90 hari setelah pengiriman barang. Yang pasti, kata Aip kemungkinan harga impor kedelai tahap kedua ini akan lebih tinggi ketimbang harga impor tahap pertama lantaran harga kedelai di pasar internasional mulai terkerek.

Mengutip Bloomberg, harga kedelai di bursa Chicago Board of Trade (CBOT) untuk pengiriman Mei 2014 kemarin ada di level US$ 13,81 per bushel. Sepekan yang lalu, harga kedelai sempat menyentuh level US$ 14,57 per bushel.

Catatan saja, tahun ini Gakoptindo berencana mengimpor 30.000 ton kedelai. Pada tahap pertama, Januari lalu,  Gakoptindo telah merealisasikan impor kedelai sebanyak 108 ton dengan harga beli sekitar US$ 613,54 per ton. Harga tersebut belum termasuk biaya pengiriman dan pungutan lain.

Meski begitu, impor kedelai Gakoptindo ini masih kurang dari kebutuhan pengrajin tempe dan tahu. Kebutuhan kedelai untuk pengrajin tempe dan tahu sekitar 132.000 ton per bulan atau 1,6 juta ton per tahun.

Kendati diprediksi bakal mendapat harga impor yang lebih tinggi dari impor tahap pertama, Aip optimistis dampaknya tidak terlalu besar. Sebab, "Meski ada kenaikan harga, tapi saat ini ada penguatan rupiah. Sehingga ada kompensasi," ungkap Aip.

Wakil Ketua Gakoptindo Sutaryo bilang kenaikan harga kedelai internasional belum berpengaruh pada harga kedelai di dalam negeri. Di tingkat pengrajin, kata Sutaryo saat ini harga kedelai stabil di kisaran Rp 8.500 per kilogram (kg). Bahkan, "Harga kedelai mulai turun menjadi Rp 8.400 per kg dalam tiga hari terakhir," ujarnya.

Sutaryo bilang penurunan harga kedelai dalam tiga hari terakhir ini lantaran penguatan rupiah. Berdasarkan data kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Senin (17/3) rupiah ada di level Rp 11.272 per dollar AS. Sebelumnya, rupiah sempat menembus level di atas Rp 12.000 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi