KONTAN.CO.ID - Digitalisasi merupakan pisau bermata dua yang harus dioptimalkan ke arah yang positif untuk membangun kota Tanjungpinang semakin baik dan maju. Terlebih lagi, core bisnis yang berkembang di Tanjungpinang adalah pariwisata. Maka sektor tersebut dapat memanfaatkan aspek digital dengan maksimal agar meningkatkan pendapatan. “Sekarang eranya adalah era persaingan, kalau kita ingin memenangkan kompetisi, lihatlah potensi yang ada pada diri kita. Di Tanjungpinang, adalah budaya dan pariwisata, utamanya manuskrip, itu adalah PR agar bagaimana hal itu menjadi lokomotif perekonomian,” tutur Sektretaris Daerah (Sekda) Kota Tanjungpinang Zulhidayat dalam acara Gali Ilmu Literasi Digital di Aula Walikota Tanjungpinang, Jumat. (13/10). Lebih dari itu, Zul juga menjelaskan mengenai daerah wisata yang cukup tersohor di Tanjungpinang yaitu Pulau Penyengat. Apabila digitalisasi dapat dioptimalkan di sektor tersebut, tentu akan berdampak baik kepada masyarakat Tanjungpinang.
“Mari kita bersama sama dengan melek digital tadi untuk mendorong pusat wisata pulau penyengat menjadi pusat wisata dunia. Mengemas digitalisasi untuk hal hal yang positif,” lanjutnya. Zul membuka kegiatan dengan apresiasi atas terciptanya kolaborasi antara berbagai pihak di acara Gali Ilmu. Selain Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemkominfo) bersama Pemerintah Kota Tanjungpinang dan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Tanjungpinang, acara juga terselenggara berkat kerjasama antar komunitas millenial di Kota Tanjungpinang. “Saya mengucapkan apresiasi kepada Kominfo dan semua jajaran yang terus berkolabirasi, sehingga tujuan yang ingin kita capai akan tercapai dan terwujud,” ujar Zul. Satu suara dengan pernyataan Sekda Kota Tanjungpinang, Local Champion Literasi Digital Kepulauan Riau Selly Febrilia Mayora turut menyampaikan mengenai kecakapan digital yang bisa diarahkan ke hal positif. Terlebih lagi, teknologi dapat berpengaruh terhadap kehidupan, maka manusia dituntut untuk adaptif. “Digital skill menjadi penting karena bisa mendapatkan manfaat seperti branding, mencari keuntungan, dan dapat menjadi sebuah lapangan pekerjaan seperti atlet e-sport,” jelas Selly. Salah satu contoh penggunaan internet positif adalah dengan mengakses informasi untuk pembelajaran melalui banyak platform, termasuk media sosial. “Ide kreatif harus menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Yang muda harus membantu yang tua dan sebaliknya untuk dapat membangun Kepulauan Riau menjadi Makin Cakap Digital” lanjutnya. Di samping imbauan untuk Makin Cakap Digital Selly juga menyampaikan untuk selalu berhati hati dalam menggunakan media sosial karena jejak digital tidak akan pernah hilang. “Think Before You Click, karena hanya dengan mengklik sebuah tautan kita bisa menyebarkan dan menjangkau ribuan orang jadi memang harus berhati hati dengan jempol kita sendiri”. Selanjutnya acara dilanjutkan dengan pemberian materi oleh Addry Danu yang merupakan CEO dari Leet Media. Addry menyampaikan bahwa untuk menjadi seorang content creator harus fokus terhadap satu platform dan satu bidang terlebih dahulu. “Tips dari saya, fokuskan pada satu platform pilih lah media platform seperti youtube tiktok atau instagram, jangan langsung pilih semua platform karena algoritmanya berbeda serta pilih lah juga konten yang ingin ditekuni, seperti pendidikan, entertainment, atau motivasi jangan pilih semua. Semakin spesifik, semakin fokus pada konten tersebut, akan menimbulkan kepercayaan publik terhadap content kreator disebut karena dianggap ahi dalam bidang tersebut”. Disamping hal tersebut Addry juga menjelaskan untuk melakukan riset terlebih dahulu mengenai audience dari konten yang ingin dibuat. “Lakukan riset audience atau penonton anda, gimana caranya? Jadi lah penonton itu sendiri. Coba bertanya kepada diri sendiri apa yang akan disukai oleh penonton dan apa informasi yang dibutuhkan oleh penonton. Temukanlah keunikan dari brand atau diri kita, pastikan ada keunikan yang dimiliki dalam membuat konten, bangun pesona khusus atau menjadi karakter asli”. Terakhir Addry menyampaikan strategi konten yang harus dilakukan untuk menyusun sebuah konten agar lebih menarik para penonton.
“Strategi konten, kita harus menjadi seorang pencerita yang baik, saat ini orang melihat konten selama 5 detik pertama haruslah menarik. Kita harus memiliki hook, atau angel angel yang dapat menarik orang. Buatlah hook didepan lalu disusul oleh fakta fakta, lalu introduction, lalu masukan 5W+1H, tambahkan juga faktor visual untuk menarik perhatian.Tingkatkan literasi digital, manfaatkan informasi yang masuk agar menghasilkan content yang baik dan menarik, lalu harus cakap digital harus mampu memanfaatkan teknologi secara produktif dan positif” pungkasnya. Gali Ilmu juga dilaksanakan pada tanggal 14 Oktober 2023 di Kantor Gubernur Kepulauan Riau dengan target komunitas millenial. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan Indonesia Makin Cakap Digital (IMCD) 2023 dengan target 50 juta orang mendapatkan literasi digital hingga tahun 2024.
Baca Juga: Tingkatkan Keamanan&Jejak Digital:TNI Aceh Prioritaskan LiterasiDigital bagi Prajurit Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti