KONTAN.CO.ID - Kurang dari satu bulan menjadi Menteri Keuangan Republik Indonesia, Purbaya Yudhi Sadewa telah membuat banyak gebrakan baru. Kebijakan dibuat untuk memutar roda perekonomian guna memenuhi target pertumbuhan ekonomi 8% pada tahun 2029 mendatang. Terlepas dari kontroversi dan gayanya yang “koboi”, kebijakan menteri pengganti Sri Mulyani itu menuai pro kontra. Misalnya, rencana burden sharing yang dinilai dapat menyebabkan inflasi. Adapula penyaluran Rp 200 triliun ke Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yang mendapat respons baik dari pengusaha karena membuat likuiditas perbankan semakin baik. Meski dibayangi kredit macet (non performing loan) dari industri keuangan dan finansial. Gebrakan tersebut memicu ketertarikan masyarakat dalam memantau kinerja mantan Kepala Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) itu. Berdasarkan omongan “warung kopi” penulis bersama teman sejawat, kebijakannya mendapat respons positif karena terobosan baru yang berbeda dari menteri keuangan sebelumnya.
Gali Peluang dalam Kebijakan Pemerintah dengan Langganan Business Insight
KONTAN.CO.ID - Kurang dari satu bulan menjadi Menteri Keuangan Republik Indonesia, Purbaya Yudhi Sadewa telah membuat banyak gebrakan baru. Kebijakan dibuat untuk memutar roda perekonomian guna memenuhi target pertumbuhan ekonomi 8% pada tahun 2029 mendatang. Terlepas dari kontroversi dan gayanya yang “koboi”, kebijakan menteri pengganti Sri Mulyani itu menuai pro kontra. Misalnya, rencana burden sharing yang dinilai dapat menyebabkan inflasi. Adapula penyaluran Rp 200 triliun ke Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yang mendapat respons baik dari pengusaha karena membuat likuiditas perbankan semakin baik. Meski dibayangi kredit macet (non performing loan) dari industri keuangan dan finansial. Gebrakan tersebut memicu ketertarikan masyarakat dalam memantau kinerja mantan Kepala Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) itu. Berdasarkan omongan “warung kopi” penulis bersama teman sejawat, kebijakannya mendapat respons positif karena terobosan baru yang berbeda dari menteri keuangan sebelumnya.
TAG: