KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gim metaverse berbasis blockchain Avarik Saga menggandeng sistem blockchain terintegrasi, yaitu TokoVerse yang dikembangkan oleh Tokocrypto. Avarik Saga merupakan gim role-playing P2E (
Play-to-Earn) berbasis jaringan Ethereum yang mencatatkan pertumbuhan pesat di Indonesia. Baik Tokocrypto maupun Avarik Saga berupaya untuk mencapai misi yang sama, yakni adopsi masal kripto dan menjangkau sebanyak mungkin lapisan masyarakat untuk ikut terlibat dalam revolusi digital ini melalui kegiatan berbasis komunitas. Kolaborasi keduanya tidak hanya membuka lebih banyak akses bagi masyarakat Indonesia yang ingin menikmati keuntungan kripto dan NFT, namun juga memungkinkan Avarik Saga untuk menarik komunitas gamer yang lebih besar.
Baca Juga: Berisiko Tinggi, Selalu Gunakan Uang "Dingin" Kalau Anda Investasi Kripto Sementara langkah Tokocrypto untuk terjun di sektor GameFi mempermudah rencana perusahaan untuk mengedukasi masyarakat umum tentang cara memanfaatkan peluang-peluang finansial yang ditawarkan melalui game blockchain. GameFi sendiri merupakan kombinasi dari gim tradisional, NFT, dan
Decentralized Finance (DeFi). Berkat kecanggihan blockchain, kini gim tidak lagi hanya sebagai sumber hiburan, tapi juga menjadi jalan untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Inilah yang membuat konsep GameFi seperti yang dihadirkan Avarik Saga berkembang melebihi ekspektasi dalam beberapa tahun terakhir. "Kami percaya bahwa kolaborasi dengan Tokocrypto akan memungkinkan Avarik Saga untuk bisa menjangkau komunitas kripto terbesar yang ada di Indonesia. Bersama-sama, kami ingin bergerak untuk mengedukasi pasar gaming Indonesia tentang potensi yang ditawarkan oleh kripto dan mengajak siapapun untuk bisa berpartisipasi dan memanfaatkannya," kata CEO Avarik Saga Kevin Cahya, dalam keterangannya, dikutip Senin (14/3). Avarik Saga menjadi gim perdana yang akan mendapatkan dukungan pengembangan dari ekosistem blockchain lengkap dalam TokoVerse. "Industri blockchain bisa dibilang adalah industri yang masih sangat muda. Kita perlu berkolaborasi sebanyak mungkin dengan berbagai pihak. Avarik Saga, misalnya, sekarang memang masih berupa gim
Play to Earn, tapi potensi perkembangannya sangat besar di masa depan," tandas CEO Tokocrypto Pang Xue Kai. Avarik Saga pertama kali dikembangkan ketika pertumbuhan crypto berkembang pesat secara global dan diadopsi secara besar-besaran di dunia gim. Terinspirasi oleh kepopuleran Axie Infinity, tim pengembang Avarik Saga melihat bagaimana gim tersebut dapat membantu orang-orang berpenghasilan rendah dan menengah untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Mengingat Indonesia merupakan negara ini berpenghasilan menengah dan memiliki hingga 111 juta gamer. Konsep Avarik Saga terinspirasi dari genre RPG (
role-playing games) Jepang yang mengkombinasikan pengalaman game modern dengan dunia metaverse dan teknologi blockchain.
Baca Juga: Sebelum Membeli, Kenali Dulu Seluk Beluk Uang Kripto dan Penggerak Harganya Untuk mulai masuk ke dalamnya dan bermain, seorang pemain perlu terlebih dahulu memiliki tiga karakter NFT Avarik Saga. Karakter-karakter ini dapat diperoleh dengan menukarkan aset Ethereum dengan NFT ‘Avari Saga Universe’ di platform OpenSea.
Oleh karena itu, pemain setidaknya perlu memiliki sedikit pengetahuan tentang platform marketplace NFT dan aset kripto. Sejak peluncuran pada September 2021 lalu, Avarik Saga telah merilis koleksi karakter NFT pertamanya yang terdiri dari 8.888 NFT genesis—dan terjual habis dalam waktu kurang dari satu jam. Saat ini, koleksi genesis ini tersedia untuk diperdagangkan di platform jual-beli NFT OpenSea. Pemilik NFT dan para pemain masa depan bisa menantikan peluncuran resmi game ini pada kuartal III 2022 mendatang. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto