SINGAPURA. Industri hedge fund terimbas kasus insider trading Galleon Group. "Penyelidikan kasus insider trading itu bukanlah kabar baik bagi hedge fund," ujar Ketua Alternative Investment Management Association (AIMA), Michael Coleman dalam wawancara dengan Bloomberg. Coleman memprediksi, terungkapnya kecurangan yang dilakukan Galleon Group akan mempengaruhi kepercayaan investor. "Investor akan lebih berhati-hati menaruh dana," ujarnya. Coleman tidak menutup skenario terburuk. Hedge fund harus berakhir karena tidak ada lagi yang mau menempatkan dana. Dalam catatan asosiasi yang dipimpin Coleman, dana kelolaan hedge fund merosot drastis setelah pemeriksaan Galleon. Tentu, yang menderita penurunan dana kelolaan terbesar adalah Galleon itu sendiri.
Perusahaan yang dipimpin oleh Raj Rajaratnam itu mengalami penurunan dana kelolaan sekitar US$ 1,3 miliar. Sebelum kasus insider trading terungkap, Galleon mengelola dana US$ 3,7 miliar. Aturan bakal makin ketat Untuk membongkar kecurangan Rajaratnam, para hamba hukum di Amerika Serikat menggunakan alat penyadap. Ini merupakan sesuatu yang baru. Dahulu, AS hanya menggunakan alat penyadap untuk menjerat para pelaku kejahatan terorganisir, bandar narkoba, ataupun teroris. Penggunaan alat penyadap ini juga menjadi keprihatinan AIMA. "Di bisnis ini, kepercayaan investor sangat penting. Jika investor merasa takut, tentu akibatnya buruk bagi industri," ujar Coleman.