JAKARTA. Kebutuhan perusahaan akan sistem keamanan yang tinggi diakui mendongkrak penjualan TV sirkuit tertutup atau closed circuit TV (CCTV). Ari Viryananda, Kepala Tim Sistem Integrasi CCTV PT Galva Technovision, mengatakan bahwa sepanjang tahun ini permintaan CCTV bisa meningkat 20%-30% dari tahun lalu. Galva merupakan distributor CCTV merek Sony. "Kami banyak menjual produk ini lewat proyek besar," ujar Ari kepada KONTAN, Rabu (16/3). Menurutnya, proyek pengadaan CCTV baru ramai menjelang akhir tahun. CCTV Sony dipasarkan mulai dari harga US$ 700 hingga US$ 7.000 per unit. Harga ini beragam sesuai dengan permintaan kebutuhan konsumen. Beberapa konsumen CCTV Sony antara lain PT Pertamina Persero, PT Pelindo, dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Ari menjelaskan, harga CCTV Sony terbilang mahal karena menggunakan kamera yang terintegrasi dengan internet protocol.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Galva targetkan penjualan CCTV Sony tumbuh 20%
JAKARTA. Kebutuhan perusahaan akan sistem keamanan yang tinggi diakui mendongkrak penjualan TV sirkuit tertutup atau closed circuit TV (CCTV). Ari Viryananda, Kepala Tim Sistem Integrasi CCTV PT Galva Technovision, mengatakan bahwa sepanjang tahun ini permintaan CCTV bisa meningkat 20%-30% dari tahun lalu. Galva merupakan distributor CCTV merek Sony. "Kami banyak menjual produk ini lewat proyek besar," ujar Ari kepada KONTAN, Rabu (16/3). Menurutnya, proyek pengadaan CCTV baru ramai menjelang akhir tahun. CCTV Sony dipasarkan mulai dari harga US$ 700 hingga US$ 7.000 per unit. Harga ini beragam sesuai dengan permintaan kebutuhan konsumen. Beberapa konsumen CCTV Sony antara lain PT Pertamina Persero, PT Pelindo, dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Ari menjelaskan, harga CCTV Sony terbilang mahal karena menggunakan kamera yang terintegrasi dengan internet protocol.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News