JAKARTA. Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi mengaku kecewa dengan proses pengurusan izin usaha di Indonesia. Lamanya waktu mengurus izin usaha tersebut membuat Indonesia tertinggal dibandingkan negara tetanga di ASEAN. "Rendahnya komitmen SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) untuk melimpahkan kewenangan perizinan dan non perizinan kepada PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu) serta penetapan SOP PTSP, sehingga belum menjamin kepastian waktu penyelesaian dan biaya perizinan dan non perizinan memulai berusaha," kata Gamawan di Jakarta, Kamis (24/10). Gamawan mencontohkan, perizinan untuk mendirikan usaha di Indonesia memakan waktu selama 47 hari. Lamanya mengurus izin itu tertinggal jauh dibandingkan dengan Thailand yang hanya 14 hari, dan Singapura hanya dua jam saja.
Gamawan ingin proses izin usaha dipersingkat
JAKARTA. Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi mengaku kecewa dengan proses pengurusan izin usaha di Indonesia. Lamanya waktu mengurus izin usaha tersebut membuat Indonesia tertinggal dibandingkan negara tetanga di ASEAN. "Rendahnya komitmen SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) untuk melimpahkan kewenangan perizinan dan non perizinan kepada PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu) serta penetapan SOP PTSP, sehingga belum menjamin kepastian waktu penyelesaian dan biaya perizinan dan non perizinan memulai berusaha," kata Gamawan di Jakarta, Kamis (24/10). Gamawan mencontohkan, perizinan untuk mendirikan usaha di Indonesia memakan waktu selama 47 hari. Lamanya mengurus izin itu tertinggal jauh dibandingkan dengan Thailand yang hanya 14 hari, dan Singapura hanya dua jam saja.