Aktivitas penambangan gambut di Rawa Pening, Jawa Tengah, tidak lagi seramai dua dekade lalu. Selain karena permintaan berkurang, banyak warga dusun Sumurup, Desa Asinan, Kecamatan Bawen, Kabupten Semarang, tak lagi mau melakoni pekerjaan sebagai penambang gambut. Sebagian besar anak muda Dusun Sumurup lebih memilih pekerjaan sebagai buruh pabrik. Padahal, Triwanto Setyono, pengusaha gambut sejak sepuluh tahun lalu, mengatakan, penghasilan sebagai penambang gambut cukup besar. Cukup bekerja selama tiga jam, penambang gambut bisa mengantongi Rp 50.000 per hari. Toh, tidak mudah bagi pengusaha gambut merekrut penambang gambut dari luar Dusun Sumurup. Sebab, pekerjaan sebagai pencari gambut membutuhkan keahlian khusus. Risiko pekerjaan ini cukup tinggi lantaran harus mencari gambut hingga ke tengah Rawa Pening. Karena itu, Triwanto mengatakan, pengusaha gambut saat ini kesulitan mencari pekerja yang mau menambang.
Gambut tak lagi menjadi andalan warga
Aktivitas penambangan gambut di Rawa Pening, Jawa Tengah, tidak lagi seramai dua dekade lalu. Selain karena permintaan berkurang, banyak warga dusun Sumurup, Desa Asinan, Kecamatan Bawen, Kabupten Semarang, tak lagi mau melakoni pekerjaan sebagai penambang gambut. Sebagian besar anak muda Dusun Sumurup lebih memilih pekerjaan sebagai buruh pabrik. Padahal, Triwanto Setyono, pengusaha gambut sejak sepuluh tahun lalu, mengatakan, penghasilan sebagai penambang gambut cukup besar. Cukup bekerja selama tiga jam, penambang gambut bisa mengantongi Rp 50.000 per hari. Toh, tidak mudah bagi pengusaha gambut merekrut penambang gambut dari luar Dusun Sumurup. Sebab, pekerjaan sebagai pencari gambut membutuhkan keahlian khusus. Risiko pekerjaan ini cukup tinggi lantaran harus mencari gambut hingga ke tengah Rawa Pening. Karena itu, Triwanto mengatakan, pengusaha gambut saat ini kesulitan mencari pekerja yang mau menambang.