Gampang dan Mudah, Pedagang UMKM Bisa Jadi Merchant BRI



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Di era melek transaksi keuangan digital ini, para pemilik toko baik pedagang usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) hingga pengusaha besar harus menyediakan layanan keuangan berbasis digital, misalnya layanan transaksi pembayaran lewat EDC maupun QRIS.

Demi mendukung pasar tersebut, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) punya layanan Jadi Merchant BRI kepada seluruh pedagang usaha mikro, kecil dan menengah. Disini BRI memberikan berbagai layanan keuangan digital sesuai dengan kebutuhan pedagang atau merchant, mulai dari fasilitas EDC Android, QRIS sampai dengan akseptasi pembayaran secara online.

Kartini Nasution, Pimpinan Cabang BRI Mal Ambasador mengatakan, buat pengusaha UMKM baik yang kecil maupun yang besar dapat memanfaatkan layanan Jadi Merchant BRI untuk memudahkan transaksi masyarakat secara digital. Tidak hanya transaksi tunai, saat ini banyak masyarakat pilih pembayaran yang efisien lewat QRIS. “Kami merchant BRI punya layanan EDC dan QRIS tersebut,” kata Kartini saat ditemui KONTAN.


Baca Juga: Hanya di BRImo, Nasabah Bisa Buka Rekening BRI di Rumah

Agar tidak memberatkan merchant. Kartini bilang, syarat Jadi Merchant BRI sangat mudah dan cepat. Yakni, usaha tersebut punya rekening tabungan dan giro, punya KTP dan NPWP, nomor handphone dan email, serta Surat Keterangan Usaha, dan dokumen kerja untuk setifikat kepemilikan dan surat keterangan sewa tempat usaha.

“Kalau data lengkap 3 hari sudah bisa menjadi merchant BRI,” ucap Nini. Ada berbagai macam pilihan produk untuk menjadi merchant BRI. Pertama, EDC dan QRIS Dinamis yakni mesin EDC dapat digunakan untuk menerima transaksi pembayaran dengan menggunakan kartu debit, kartu kredit, kartu prepaid, serta QRIS.

Kedua, QRIS Statis yang merupakan standarisasi pembayaran menggunakan metode QR code dari Bank Indonesia (BI) agar proses transaksi dengan QR Code lebih mudah, cepat dan terjaga keamanannya.

Ketiga, merchant online acquiring. Ini adalah salah satu metode akseptasi transaksi secara online menggunakan nomor kartu debit dan kartu kredit baik dari Bank BRI maupun bank lain. “Usaha merchant tinggal pilih. Dan pendirian merchant tidak dikenakan biaya alias gratis,” terang Nini.

Baca Juga: KPR Green Financing BRI Tawarkan DP Nol Persen dan Bunga Rendah untuk Hunian Hijau

Nantinya, setelah menjadi merchant ada biaya yang dibebabkan oleh acquirer bank kepada merchant atas transaksi yang dilakukan. Namanya, merchant discount rate (MDR). Nini bilang, tarif MDR ini sangat ramah bagi pelaku UMKM, yakni mulai dari 0,15% hingga tertinggi 1,30% per transaksi. “Kami paling murah di bank lain bisa 3,00% lho,” ucap Nini.

Manfaat jadi Merchant BRI

Tidak ada kata rugi saat menjadi merchant BRI. Nini menyampaikan, ada banyak manfaat bagi pengusaha UMKM yang menjadi merchant di BRI. Yang paling utama adalah masyarakat bisa pilih transaksi secara non tunai di pedagang, lewat kartu maupun scan QR.

Bagi BRI adalah sederet manfaat bagi pedagang yang menjadi merchant BRI. Misalnya, sirkulasi keuangan merchant akan meningkat, karena merchant dapat melayani transaksi tunai dan transaksi non tunai dengan menjadi merchant BRI. Kemudian menambah daya saing merchant dengan yang ada disekitarnya. Soalnya, pedagang dapat melayani transaksi non tunai tanpa ribet mengurus uang kembalian.

Terakhir, pedagang yang menjadi merchant BRI ini dapat menerima semua jenis pembayaran. Diantaranya, menerima semua jenis pembayaran kartu debit dan kartu kredit berlogo Visa, Mastercard, JCB dan private label BRI baik itu GPN dan kartu BRIZZI, serta QRIS dan online acquiring.

Baca Juga: Aurora Plus, Asuransi Perlindungan Bagi Jiwa dan Penyakit Kritis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Nina Dwiantika