Gandeng Alfa Mas Persada, Bank Mandiri berikan KUR bagi mitra kios modern NU



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Mandiri bekerjasama dengan PT Alfa Mas Persada memberikan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada UMKM yang tergabung dalam Mitra Kios Modern Nahdlatul Ulama (KimoNU). Fasilitas ini diharapkan dapat membantu Mitra KimoNU dalam memperbesar skala usaha serta meningkatkan ekonomi umat.

PT Alfa Mas Persada merupakan regulatori dan koordinator program pengembangan Mitra KimoNU. Saat ini terdapat 27.229 pondok pesantren binaan NU yang tersebar diseluruh Indonesia. 

Dalam kerjasama ini, Donsuwan bilang, PT Alfa Mas Persada akan menyediakan data mitra kios yang memiliki latar transaksi baik minimal enam bulan terakhir. Berdasarkan data tersebut, Bank Mandiri akan menentukan outlet yang dapat memperoleh fasilitas kredit dengan skema KUR.


“Dengan skema ini, UMKM mitra KimoNU akan bisa mendapatkan fasilitas pembiayaan dengan plafon maksimal Rp 200 juta dengan bunga 7% per tahun. Skema ini sangat menguntungkan dan mendukung UMKM mitra KimoNU dalam mengembangkan usaha,” jelas Donsuwan.

Pada tahap awal, fasilitas KUR ini akan dapat diakses oleh sekitar 1.000 mitra KimoNU di seluruh Jawa Barat dan akan diperluas ke wilayah lain di Indonesia.

Perjanjian kerjasama ini ditandatangani oleh Vice President Micro Development & Agent Banking Bank Mandiri Zedo Faly dan Direktur Utama PT Alfa Mas Persada Machrus Alie serta disaksikan Pejabat Eksekutif bidang Retail Banking Bank Mandiri Donsuwan Simatupang di Jakarta, Senin (16/7).

“Kami meyakini fungsi Mitra KimoNU sebagai lembaga ekonomi umat sangat penting untuk memperkuat kemandirian dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan,” kata Zedo.

Catatan saja, sejak awal tahun hingga Juni 2018, Bank Mandiri telah menyalurkan KUR Rp 8,52 triliun kepada 129.043 debitur. 

Dari jumlah itu, penyaluran ke sektor produktif telah mencapai 41 % dari total penyaluran atau sebesar Rp 3,30 triliun, dimana penyaluran ke sektor pertanian sebesar Rp 1,62 triliun sektor perikanan Rp 23,12 miliar, industri pengolahan Rp 382,4 miliar dan jasa produksi sebesar Rp 1,30 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi