Gandeng bank sentral Asean, BI jajaki perluasan mata uang lokal dalam perdagangan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI), Bank Negara Malaysia (BNM), Bangko Sentral ng Pilipinas, dan Bank of Thailand (BoT) berkomitmen untuk terus mendorong kerangka kerjasama penyelesaian transaksi perdagangan bilateral dalam mata uang lokal alias local currency settlement framework (LCS) di empat kawasan tersebut.

Komitmen empat bank sentral tersebut disepakati di tengah rangkaian pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral se-ASEAN (ASEAN Finance Minister & Central Bank Governors’ Meeting/AFMGM) pada hari ini (5/4) di Chiang Rai, Thailand, yang diwujudkan melalui penandatanganan Letter of Intent (LOI) antara Gubernur Bangko Sentral ng Pilipinas Benjamin E. Diokno dengan Gubernur BI Perry Warjiyo, Gubernur BNM Nor Shamsiah binti Mohd Yunus, dan Gubernur BoT Veerathai Santiprabhob.

"Ketiga LoI dimaksud merefleksikan kepentingan bersama dalam menjajaki kemungkinan pembentukan LCS framework di antara keempat negara," jelas BI melalui rilis yang dikutip Kontan.co.id, Jumat (5/4).


LCS framework tersebut diharapkan dapat memfasilitasi kegiatan ekonomi dan keuangan antara Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Thailand secara lebih efisien. Selain itu, BI dan BoT juga sepakat untuk mengeksplorasi kemungkinan perluasan cakupan LCS framework yang telah berjalan saat ini.

Komitmen tersebut merupakan rangkaian pencapaian atas penandatanganan dua nota kesepahaman antara BI-BNM dan BI-BoT untuk mendorong penyelesaian transaksi perdagangan bilateral menggunakan mata uang lokal masing-masing negara pada tahun 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi