KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Fintek Karya Nusantara sebagai pemegang izin operasional uang elektronik LinkAja mulai menjajal produk investasi bagi para pengguna. Chief Marketing Officer LinkAja Edward K Suwignjo menyatakan dalam menjalankan layanan baru ini, LinkAja bekerja sama dengan Bibit.id yang terdaftar dan diawasi sebagai agen penjual reksadana (APERD) di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). “Untuk layanan investasi di platform LinkAja baru kita luncurkan di April 2020. Tetapi layanananya kami buka secara bertahap, diawali dengan akses untuk pelanggan full service LinkAja terlebih dahulu. Baru nantinya di bulan Mei 2020 akan kami buka untuk seluruh pengguna basic maupun full service,” ujar Edward kepada Kontan.co.id, Kamis (23/4). Ia menyebut untuk tahap awal, produk yang dijual adalah reksadana pasar uang. Jenis reksadana lainnya akan muncul secara bertahap. Layanan investasi reksa dana ini mulai dari Rp 10.000 dan tidak dikenakan biaya komisi maupun pajak.
Gandeng Bibit.id, LinkAja tawarkan reksadana pada pengguna
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Fintek Karya Nusantara sebagai pemegang izin operasional uang elektronik LinkAja mulai menjajal produk investasi bagi para pengguna. Chief Marketing Officer LinkAja Edward K Suwignjo menyatakan dalam menjalankan layanan baru ini, LinkAja bekerja sama dengan Bibit.id yang terdaftar dan diawasi sebagai agen penjual reksadana (APERD) di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). “Untuk layanan investasi di platform LinkAja baru kita luncurkan di April 2020. Tetapi layanananya kami buka secara bertahap, diawali dengan akses untuk pelanggan full service LinkAja terlebih dahulu. Baru nantinya di bulan Mei 2020 akan kami buka untuk seluruh pengguna basic maupun full service,” ujar Edward kepada Kontan.co.id, Kamis (23/4). Ia menyebut untuk tahap awal, produk yang dijual adalah reksadana pasar uang. Jenis reksadana lainnya akan muncul secara bertahap. Layanan investasi reksa dana ini mulai dari Rp 10.000 dan tidak dikenakan biaya komisi maupun pajak.