KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Kabupaten Pelalawan, Riau telah menandatangani kesepakatan kerjasama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk pengembangan Tecno Park di Pelalawan. Pengembangan ini diharapkan dapat mendorong inovasi dan produk turunan kelapa sawit di daerah Pelalawan. Hal ini juga sejalan dengan program perluasan penggunaan mandatori biodiesel 20% (B20) di berbagai sektor. Kepala BPPT Unggul Priyanto mengatakan dalam pengembangan Tecno Park, BPPT berperan sebagai pendamping dari aspek teknologi. Khususnya dalam memfasilitasi perencanan dan pengembangan industri hilir kelapa sawit. "Kita perlu menggali hasil riset dan inovasi teknologi untuk peningkatan produktivitas sawit, dan nilai tambah produk sawit yang ramah lingkungan," ujarnya akhir pekan lalu. Sementara itu, Group Chairman eBioTechnology Holding Pte Ltd Toshihide Nakajima yang tertarik berinvestasi di Pelalawan menuturkan limbah cair minyak sawit sangat cocok diolah menjadi alga dibandingkan minyak nabati lain. "Terdapat delapan unit pabrik sawit dalam radius 20 kilometer di kawasan Techno Park untuk menyuplai 360 ton POME (limbah cair sawit) per jam diolah menjadi alga," ucapnya.
Gandeng BPPT, Pemkab Pelalawan kembangkan industri hilir kelapa sawit
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Kabupaten Pelalawan, Riau telah menandatangani kesepakatan kerjasama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk pengembangan Tecno Park di Pelalawan. Pengembangan ini diharapkan dapat mendorong inovasi dan produk turunan kelapa sawit di daerah Pelalawan. Hal ini juga sejalan dengan program perluasan penggunaan mandatori biodiesel 20% (B20) di berbagai sektor. Kepala BPPT Unggul Priyanto mengatakan dalam pengembangan Tecno Park, BPPT berperan sebagai pendamping dari aspek teknologi. Khususnya dalam memfasilitasi perencanan dan pengembangan industri hilir kelapa sawit. "Kita perlu menggali hasil riset dan inovasi teknologi untuk peningkatan produktivitas sawit, dan nilai tambah produk sawit yang ramah lingkungan," ujarnya akhir pekan lalu. Sementara itu, Group Chairman eBioTechnology Holding Pte Ltd Toshihide Nakajima yang tertarik berinvestasi di Pelalawan menuturkan limbah cair minyak sawit sangat cocok diolah menjadi alga dibandingkan minyak nabati lain. "Terdapat delapan unit pabrik sawit dalam radius 20 kilometer di kawasan Techno Park untuk menyuplai 360 ton POME (limbah cair sawit) per jam diolah menjadi alga," ucapnya.