Gandeng China, INTA bikin PLTU US$ 360 juta



BENGKULU. PT Intraco Penta Tbk akan menambah portofolio bisnis setrum. Kemarin (25/10), perusahaan ini menggelar groundbreaking pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berkapasitas 2x100 megawatt (MW) di Bengkulu.

Intraco Penta berkongsi dengan Power Construction Corporation of China Ltd. Keduanya mendirikan perusahaan patungan bernama PT Tenaga Listrik Bengkulu. Intraco Penta yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham INTA, mengempit 30% saham. Selebihnya milik mitra bisnis INTA.

Nilai investasi PLTU Bengkulu sekitar US$ 360 juta. "Kamis besok kami akan tanda tangan loan agreement dengan dua bank China sebesar US$ 270 juta. Sementara sisanya dari internal Intraco Penta," kata Petrus Halim, Direktur Utama PT Intraco Penta Tbk, sekaligus Komisaris Utama PT Tenaga Listrik Bengkulu di Bengkulu, Selasa (25/8).


Pembangunan PLTU Bengkulu juga melibatkan perusahaan lain. Sebut saja PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) yang merupakan pemilik lahan proyek. PLTU Bengkulu bakal berdiri di atas lahan 50 hektare (ha) di Teluk Sepang, Pulau Baai, Bengkulu.

Ada pula Sinohydro Corporation Limited, perusahaan asal China yang menjadi kontraktor. Dus, 60% komponen dan tenaga kerja penggarap berasal dari Negeri Panda. Barulah 40% sisanya lokal. Target commercial operation date (COD) PLTU Bengkulu pada November 2019.

PLTU Bengkulu merupakan proyek setrum berbahan bakar batubara. Per tahun, pembangkit itu membutuhkan 900.000 ton-1 juta ton batubara dengan nilai kalori 4.300-4.800 gross as received (GAR).

Tenaga Listrik Bengkulu akan memenuhi batubara dari Bengkulu. Namun, belum menjalin kesepakatan bisnis dengan produsen batubara mana pun. "Karena waktu konstruksi tiga tahun dan masih akan dijajaki," kata Willianto Febriansa, Direktur PT Tenaga Listrik Bengkulu.

Pada kesempatan yang sama, Wiluyo K, Kepala Divisi Konstruksi Regional Sumatera PLN berharap, PLTU Bengkulu bisa turut menopang kecukupan listrik di Bengkulu. Beban puncak listrik Bengkulu saat ini 175 MW dari total kapasitas daya terpasang sekitar 264 MW.

Informasi saja, perjanjian jual-beli listrik alias power purchase agreement (PPA) antara Tenaga Listrik Bengkulu dan PLN berlangsung November 2015. Harga listrik PLTU Bengkulu US$ 7 sen per kwh.

Sebelum PLTU Bengkulu, Intraco Penta sudah melenggang di sektor pembangkit listrik swasta alias independent power producer (IPP) lewat PLTU di Batam. Perusahaan menggarap pembangkit listrik 2x65 MW melalui anak usahanya PT TJK Power pada tahun 2012. Namun PLTU Bengkulu berbeda, karena satu-satunya bagian dari mega proyek 35.000 MW pemerintah, yang diikuti Intraco Penta.

Selanjutnya, tak menutup kemungkinan Intraco Penta mencari peluang menggarap pembangkit listrik lain. "Tapi  tidak tertutup dengan batubara, bisa saja gas, nanti kita liat peluang," tutur Petrus.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini