Gandeng China, PUPR Berencana Bangun Tanggul Laut Sepanjang 22 Km Bekasi-Tangerang



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menjajaki peluang kerja sama pembangunan pemecah gelombang (breakwaters) dan tanggul laut (sea dikes) dengan Nanjing Hydraulic Research Institute (NHRI).

Basuki mengungkapkan, hasil pertemuan tersebut bakal ditinjaklanjuti dengan kunjungan tim NHRI ke Indonesia dalam waktu dekat. NHRI akan mengkaji desain dasar yang disusun oleh tim ahli Korea Selatan, Belanda dan PUPR.

Dia menekankan, pentingnya membuat model fisik sea dikes dengan memanfaatkan laboratorium Sumberdaya Air di Bandung dan laboratorium Pantai di Bali Utara.


Baca Juga: Gelar Rapat Koordinasi, Asosiasi Jalan Tol Bahas Sejumlah Isu Ini

“Hal ini merupakan transfer of knowledge dari Tiongkok ke Indonesia. Adapun rencana pembiayaan akan menggunakan skema loan,” ujarnya melalui keterangan resmi beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Perekayasa Ahli Utama Kementerian PUPR, Arie Setiadi mengatakan, Pantai Utara Jawa menghadapi ancaman tenggelamnya area pesisir dengan laju penurunan tanah 15-16 cm per tahun dan masalah tanah lunak yang signifikan.

Arie bilang, saat ini echosounding dilakukan untuk mengumpulkan data bathimetri dan investigasi tanah dalam perancangan sea dikes sepanjang 22 km dari Bekasi ke Tangerang.

Menurutnya, proyek ini dirancang secara terintegrasi dengan tanggul laut yang berfungsi ganda sebagai jalan raya untuk mengurangi kemacetan di Jakarta, dan sebagai bendungan estuari untuk menjadi tampungan air tawar.

“Namun demikian, perlu perbaikan sanitasi masyarakat terlebih dahulu, karena ada 13 sungai yang bermuara di area tersebut, agar tanggul tidak menjadi septic tank,” ungkap Arie.

Baca Juga: Jalan Tol Bogor-Serpong Segera Dibangun, ADHI Gelar Konsultasi Publik

Selanjutnya: ORI026 Ditawarkan Mulai Senin (30/9), Analis Proyeksi Penjualannya Bakal Tinggi

Menarik Dibaca: Kumpulan Ucapan Hari Jantung Sedunia 2024 untuk Menjaga Kesehatan Jantung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati