KONTAN.CO.ID - PT Erajaya Swasembada Tbk (
ERAA), lewat Erajaya Food & Nourishment (EFN) meneken perjanjian kerjasama joint venture dengan Paris Baguette (PB). Lewat pengumuman resmi perusahaan, Senin (18/10), perjanjian kerjasama ini diteken oleh
Chief Executive Office EFN Gabrielle Halim dengan Jin-Soo Hur dari Paris Baguette. Dus, dengan kerjasama ini, Paris Baguette, fast-casual bakery populer dari Korea Selatan ini resmi masuk Indonesia. Dan, masuknya Paris Baguette ini juga sah menjadikan Indonesia sebagai basis ke-empat perusahaan ini di Asia Tenggara.
Dalam bisnis bakery, Paris Baguette terkenal dengan kue, roti dan cake berkualitas yang diklaim dibuat dari bahan-bahan premium.
Baca Juga: Penjualan gawai masih menjanjikan, simak rekomendasi saham Erajaya (ERAA) Gabrielle Halim, CEO of Erajaya Food & Nourishment mengatakan, EFN merasa terhormat bisa bekerjasama dengan Paris Baguette untuk memperluas gerai-nya di Indonesia. Apalagi, “Komitmen mereka akan inovasi dan kualitas sejalan dengan visi kami untuk menjadi pemain terdepan di industri F&B (food and beverage) di Indonesia,” ujar Gabrielle dalam pernyataan resmi (18/10) Gabrielle juga yakin para pecinta makanan (food lovers) di Indonesia akan menyambut baik konsep dan penawaran unik Paris Baguette. “Dalam waktu dekat, kami akan buka gerai kami yang pertama,” ujarnya. Adapun Hana Lee, Vice President Paris Baguette SEA, SPC Group menambahkan, dengan partnership dengan Erajaya Food & Nourishment, mereka siap membawa hidangan dari Paris Baguette yang berkualitas tinggi untuk memikat masyarakat Indonesia. “Ekspansi kami ke Indonesia adalah bagian dari strategi globalisasi kami, “ ungkap Hana Lee (18/10). Rencananya, outlet Paris Baguette pertama di Indonesia ditargetkan buka di bulan November 2021 ini di Jakarta. Adapun, operasional Paris Baguette akan dilakukan oleh Era Boga Patiserindo, anak perusahaan EFN.
Menilik harga saham penutupan perdagaangan di Bursa Efek Indonesia, Senin 18/10, saham
ERAA ditutup di hargha Rp 660 per saham, naik 10% dari penutupan perdagangan saham sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Titis Nurdiana