KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan semakin gencar menyalurkan kredit secara digital pada tahun ini. Salah satunya dengan menggandeng perusahaan
finacial technology (
fintech)
lending. Melalui kerja sama tersebut, perbankan berperan sebagai
lender atau pemberi pinjaman kepada nasabah
fintech. Adapun nilai pinjaman yang disalurkan perbankan mencapai miliaran hingga triliunan rupiah. Bank DBS Indonesia misalnya, baru saja menambahkan limit
joint financing kepada Kredivo menjadi Rp 2 triliun pada Rabu (20/7) lalu. Nilai itu meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya sebesar Rp 1 triliun.
Hingga saat ini, perusahaan telah menggandeng tiga
fintech dan berencana menambah kerja sama dengan
partner lain.
Consumer Banking Director Bank DBS Indonesia Rudy Tandjung mengatakan, pihaknya tengah menjajaki kerja sama serupa dengan dua
fintech berbeda.
Baca Juga: Lawan Hoaks, BNI Gandeng Kemenkominfo "Iya akan ada dua
partner tambahan lagi tahun ini. Mungkin, obsesi kami setiap tahun ada dua
fintech," kata Rudy di Jakarta, Rabu (20/7). Dalam menggandeng
partner baru, perusahaan menerapkan prinsip kehati - hatian. Selain itu, perlu juga adanya kesamaan visi dan misi, memiliki jejak rekam yang baik serta berkomitmen terhadap keamanan data. Sementara itu, Bank Mandiri menargetkan penyaluran kredit UMKM melalui
fintech bisa lebih dari Rp 1 triliun pada tahun ini. Untuk itu, bank berlogo pita emas ini akan menambah dua hingga tiga panter baru.
Senior Vice President Micro Development & Agent Banking Bank Mandiri, Ashraf Farahnaz menilai penyaluran kredit melalui
fintech memberikan kemudahan akses bagi UMKM. "Apalagi, pemerintah telah menargetkan porsi pembiayaan kepada pelaku UMKM mencapai 30% pada tahun 2024," terang Asharaf. Oleh karena itu, ia berharap penyaluran kredit melalui
fintech dapat memperluas target pasar. Dengan begitu, makin banyak nasabah yang mendapat akses pinjaman modal dan proses penyaluran menjadi lebih efisien.
Baca Juga: Dana Kelolaan Nasabah Tajir DBS Naik 18% pada Kuartal II Bank Neo Commerce juga menyalurkan kredit senilai Rp 60 miliar melalui
fintech, 360Kredi melalui skema
channeling pada Juni lalu. Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan menilai, kolaborasi ini selaras dengan upaya perseroan dalam memberikan layanan perbankan secara
end-to-end. "Kolaborasi strategis dengan 360Kredi melalui penyediaan pinjaman konsumtif bagi masyarakat maksimal Rp 5 juta, diharapkan dapat memudahkan masyarakat mendapatkan layanan keuangan berupa pinjaman dari sumber terpercaya," jelasnya.
Tak berbeda, Bank Ganesha telah memberikan fasilitas kredit senilai Rp 25 miliar kepada
fintech Restock.id melalui skema
channeling. Penyaluran pembiayaan kali ini menyasar segmen UMKM berupa
inventory financing kepada UMKM. Kepala Divisi
Consumer and Fintech Channel Bank Ganesha, Octavian menilai kolaborasi ini dapat membantu ekspansi bisnis perusahaan serta menjangkau penyaluran kredit kepada pelaku UMKM. “Karena Restock.id yang memiliki fokus industri yang unik yaitu industri kreatif dan
retail fashion berbasis digital,” ujar Octavian. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi