KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk meningkatkan penyaluran kredit secara digital, bank makin agresif menjadi
lender (pendana)
fintech. Tak main-main, nilai kredit yang disalurkan melalui platform
fintech bernilai miliaran rupiah. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank Bjb) misalnya, menargetkan penyaluran kredit melalui
fintech mencapai Rp 500 miliar tahun ini. Beberapa pemain
fintech siap digandeng Bank BJB. "Untuk penyaluran kredit berkolaborasi dengan
fintech kami rencanakan ada 4
fintech di tahun ini, termasuk di dalamnya Amartha dan Investree yang dilakukan melalui pola
channeling," kata Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi, Selasa (8/2).
Bank BJB baru saja bergabung menjadi
lender institusi Investree. Awal Februari 2022 lalu, bank telah menyalurkan kredit UMKM kepada Investree melalui skema
channeling senilai Rp 50 miliar.
Baca Juga: Empat Bank BUMN Raup Laba Bersih Rp 72 Triliun pada Tahun 2021 Tak berbeda, PT Bank CIMB Niaga Tbk juga terus menambah kolaborasi dengan penyelenggara
fintech dalam rangka memperluas jangkauan kredit ke sejumlah segmen. Tercatat
outstanding kredit melalui skema
channeling fintech P2P lending mencapai Rp 1 triliun per Oktober 2021. Direktur Utama CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan, perusahaan akan melanjutkan kerja sama dengan
fintech terpilih pada tahun ini. Terlebih,
fintech memiliki peran besar terhadap perekonomian nasional. "Mungkin (penyaluran kredit ke
fintech tumbuh) sekitar 10%-12%. Jumlah rekanan (
fintech) kami sedang dikaji terus karena kami juga melakukan seleksi untuk rekanan," terang Lani. PT Bank Central Asia Tbk juga membukukan total
disbursement of digital partnership mencapai Rp 167,9 miliar melalui berbagai skema pembiayaan. Sejumlah program yang mendukung kerja sama ini berupa
Business Personal Loan Direct, Business Personal Loan E-commerce dan
Channeling Fintech.
Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn mengatakan, BCA terus berkomitmen untuk mengoptimalkan kerjasama
existing serta terus menyesuaikan dengan perkembangan
fintech terkini.
Baca Juga: Bank Mandiri Catat Dana Kelolaan Wealth Management Rp 232 Triliun pada Akhir 2021 BCA memiliki perusahaan anak di bidang modal ventura yakni PT Central Capital Ventura (CCV) yang mendukung ekspansi bisnis
fintech. CCV merupakan perusahaan modal ventura yang memfokuskan pendanaan kepada perusahaan rintisan,
fintech, insurtech, perusahaan berbasis
artificial intelligence, cybersecurity, dan
wealth management. CCV memiliki peran strategis dalam membangun kolaborasi dengan perusahaan berbasis teknologi dan digital dengan melakukan investasi ke perusahaan potensial untuk mengembangkan ekosistem ekonomi digital di masa depan. Saat ini, portofolio yang dimiliki CCV seperti OY!, Qoala, Airwallex, KlikAcc, Akseleran, Agate, Sinbad, Railsbank, Wallex, Element, 6Estates, Bambu, Pomona, Silot, Julo, GPN, Ceesuite, dan Impact Credit Solutions. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi