Gandeng Freeport & Amman Mineral, BRMS buka opsi kerjasama bangun smelter



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) membuka opsi kerjasama untuk membangun fasilitas pengolahan emas (smelter). Melalui anak usahanya yakni PT Gorontalo Minerals, saat ini BRMS tengah menjajaki peluang kerjasama dengan PT Freeport Indonesia (PTFI) dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT).

“Sekarang tinggal masalah di mana smelter didirkan, di Kalimantan kah, atau di Sulawewsi, atau yang diminta pemerintah yakni di Sumbawa,” ujar Muhammad Sulthon selaku Direktur Bumi Resources Minerals, Rabu (6/11). 

Baca Juga: Hingga kuartal III-2019, penjualan batubara BUMI melejit 5% menjadi 63,1 juta ton


Sulton menjelaskan, rencana ini telah memasuki studi kelayakan. Pembangunan smelter ini sesuai dengan peraturan pemerintah yang mewajibkan perusahaan tambang mineral untuk membangun fasilitas pengolahan emas (smelter). 

Hal ini dimaksudkan agar produk yang dihasilkan memiliki nilai tambah (value added). Lebih lanjut, BRMS tidak menutup kemungkinan membuka peluang didirikannya usaha patungan (joint venture) dengan kedua perusahaan tersebut.

“Masih Studi kelayakan, untuk opsi joint venture sangat terbuka,” sambungnya.

Untuk diketahui, saat ini Gorontalo Minerals telah menandatangi kerjasama (MOU) dengan Nusantara Smelting untuk mengembangkan kerjasama dalam memasok konsentrat ke fasilitas peleburan dan pemurnian yang akan dibangun oleh Nusantara Smelting.

Baca Juga: Berhasil cetak untung di kuartal 3 2019 pasca merugi, saham BRMS melejit 12%

Gorontalo Minerals sendiri memiliki konsesi kontrak karya seluas 24.995 hektare dengan cadangan bijih sebanyak 100 juta ton yang terletak di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo.

Terdapat lima situs tambang di bawah Gorontalo Minerals, yakni Sungai Mak, Cabang Kiri, Motoboto North, Motoboto East, dan Kayubulan. Adapun perkiraan nilai kotor (gross value) dari proyek Gorontalo Minerals mencapai US$ 3,85 miliar.

Baca Juga: IHSG ditutup merosot 0,74% ke level 6.217,54 pada perdagangan Rabu (6/11)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli