Gandeng hotel, Citilink incar pasar Bali



KUTA. Magnet Denpasar rupanya belum juga pudar di tengah bermunculannya pusat-pusat wisata lain di Tanah Air. Tak ayal PT Citilink Indonesia, maskapai penerbangan berbiaya murah ini berencana menambah rute dan frekuensi penerbangan dari dan menuju ibukota Provinsi Bali.

Direktur Proyek Komersial Citilink Indonesia Hans Nugroho pada Sabtu (30/8) mengatakan, "Citilink sudah menyediakan 10 penerbangan ke Denpasar dan akan terus kamio tambah." Untuk itu, Citilink yang saat ini memiliki 28 armada pesawat berencana sekaligus menggenapi jumlahnya menjadi 32 armada pesawat pada akhir tahun nanti.

Selain itu, Citilink juga menempuh strategi promosi. Menggandeng Best Western International, Citilink membikin program menginap di jaringan hotel milik Western International dengan harga lebih miring ketimbang harga yang seharusnya.


Namun, tajuk promosi itu tetap menuntut syarat, yakni calon penginap hotel harus menunjukkan boarding pass Citilink. Promosi itu pun terbatas tenggat waktu.

Sayangnya, Citilink dan Best Western tak menyebutkan detail keuntungan finansial yang mungkin didapat. "Sinergi ini diharapkan menjadi model kerjasama yang menguntungkan bagi semua pihak di industri pariwisata," kata Presiden Direktur Best Western International Area Development Office Indonesia Iwanto Hartojo.

Yang pasti kedua perusahaan itu menilai kerjasama mereka tepat dilakukan menjelang berlakuknya komunitas ekonomi ASEAN (MEA). Plus, mendukung perkembangan industri pariwisata di Bali. 

Dari catatan Dinas Pariwisata Propinsi Bali, terdapat 3,3 juta wisatawan asing yang berkunjung ke Bali sepanjang 2013. Sementara pada semester I-2014 telah tercatat 2,1 juta wisatawan asing.

Sebagai informasi, Best Western mempunyai 12 hotel, dimana empat diataranya ada di Bali. Rata-rata jumlah kamar di tiap hotel Best Western sekitar 100-200 kamar. Perusahaan itu berencana membangun lima hotel lagi di berbagai daerah, seperti di Jakarta Palu dan Bali. "Investasinya Rp 400 juta-Rp 600 juta per kamar tanpa harga tanah," ungkap Iwanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anastasia Lilin Yuliantina