Gandeng investor Jepang, BNI investasi US$ 700.000



JAKARTA. Demi mendukung inovasi bisnisnya dan menjaring lebih banyak nasabah, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) berinvestasi sekitar US$ 400.000-US$700.000. Nilai itu merupakan modal kerja sama dalam menerbitkan kartu transaksi bersama Japan Credit Bureau (JBC) International Co Ltd.

"Investasi ini untuk mengubah sistem," sebut Direktur Ritel BNI Darmadi Sutanto, Selasa, (7/5).

Nantinya, akan ada 3 tahap penerbitan kartu BNI dengan JBC ini. Pertama yaitu penerbitan kartu debit. Kemudian, pembenahan sistem Electronic Data Capture (EDC). Di mana BNI sudah mempunyai 49.000 EDC dan akan ditambah 40.000 lagi.


Selanjutnya, tahap akhir kerja sama ini yaitu penerbitan kartu kredit di bulan Desember. Plafon dari kartu kreditnya yakni Rp 40 juta atau lebih. Ini setara dengan jenis platinum. Ini karena tak terkena aturan kartu kredit oleh Bank Indonesia (BI).

"Yang dibatasi BI kan Rp 10 juta ke bawah," sebut Darmadi.

Ia mengatakan, kartu JBC tersebut bisa digunakan di seluruh dunia. Kemudian, diskon pada merchant dan airport lounge juga dapat berlaku di mana pun JBC berpartisipasi.

BNI berharap, dalam 3 tahun ke depan bisa mendapatkan 170.000-200.000 kartu JBC baru. Di sini, BNI menangkap peluang jumlah ekspatriat Jepang di Indonesia yang mencapai 14 ribu orang. Bersama keluarganya, bisa mencapai 20 ribu.

Kemudian, terdapat sekitar 2.000 korporasi. “Tahap awal, pihak JBC minta kartu ini disebar di Bali, karena banyaknya turis Jepang di sana,” ujar Darmadi.

Nominal transaksi yang diharapkan dari kartu ini yakni mampu menyentuh Rp 3 triliun dalam 3 tahun mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: