KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pengelolaan limbah B3 dan non B3, PT Multi Hanna Kreasindo (
MHKI) menjalin kerja sama dengan Pusat Penelitian Surfaktan dan Bioenergi (SBRC), IPB University dalam upaya pengembangan inovasi pemanfaatan limbah
Glycerine Pitch sebagai katalis karbon gliserol. Proyek ini diharapkan menjadi pionir dalam pengembangan teknologi ramah lingkungan di Indonesia.
Namun sayangnya, manajemen tak merinci berapa nilai kerja sama tersebut. Yang jelas, penandatanganan perjanjian ini menandakan dimulainya penelitian dan pengembangan yang akan dilakukan selama beberapa tahun ke depan, dengan harapan teknologi yang dihasilkan dapat diaplikasikan dalam skala industri dalam waktu dekat.
General Manager PT Multi Hanna Kreasindo Tbk, Yuliandri Matalata mengatakan kerja sama ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah industri, khususnya
Glycerine Pitch menjadi katalis karbon berbasis gliserol yang memainkan peran penting dalam industri.
Baca Juga: Multi Hanna Kreasindo (MHKI) Targetkan Kenaikan Pendapatan 20% Tahun Ini Nantinya, limbah ini dijadikan sebagai katalisator untuk menghasilkan berbagai produk yang bernilai ekonomi seperti bahan bakar,
green additive untuk bahan bakar,
perfumery, makanan dan farmasi.
"Pengembangan dan inovasi ini diharapkan menjadi solusi praktis pemanfaatan
Glycerine Pitch menjadi produk yang lebih bernilai secara ekonomi, bermutu baik, ramah lingkungan dan dapat dikomersialisasikan," tulis Yuliandri dalam keterbukaan informasi BEI, Selasa (15/10).
Yuliandri juga bilang, kerja sama ini merupakan langkah strategis perusahaan dalam mengoptimalkan sumber daya lokal dan mendukung inovasi hijau yang berkelanjutan.
"Kami percaya bahwa dengan dukungan riset dari Pusat Penelitian Surfaktan dan Bioenergi IPB University, kami dapat mengubah limbah menjadi sesuatu yang memiliki nilai tambah tinggi serta sejalan dengan misi perusahaan untuk menjaga keseimbangan lingkungan," terangnya.
Kepala Pusat Penelitian Surfaktan dan Bioenergi IPB University, Meika Syahbana Rusli menambahkan bahwa kolaborasi ini adalah salah satu bentuk nyata dari penerapan inovasi hasil riset ke industri.
"Kami yakin bahwa penelitian yang dilakukan dapat memberikan dampak nyata, baik dari sisi inovasi teknologi maupun manfaat ekonomi dan sosial bagi Masyarakat luas," jelas Meika.
Sebagai informasi, MHKI menargetkan peningkatan pendapatan tahun ini sebesar 15% hingga 20% dibandingkan tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Putri Werdiningsih