KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menggandeng Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) untuk mempercepat program bahan bakar minyak (BBM) satu harga di kecamatan 3T (terdepan, terluar dan tertinggal) yang belum memiliki penyalur. Program tersebut nantinya bakal diwujudkan melalui Mini SPBU. Menteri Desa PDTT Eko Putro Sandjojo menjelaskan, selama ini sudah ada kerjasama antara Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dengan Pertamina melalui Pertashop dan Exxon mobil. "Kemendes PDTT sudah bekerjasama dengan Pertashop, dan Exxon tapi untuk BBM non subsidi dan ternyata sambutan masyarakat baik. Kalau sosialisasinya baik bisa membantu mengurangi subsidi minyak juga di desa-desa. Dengan adanya komitmen dari BPH Migas ini mudah-mudahan bisa lebih cepat karena masih banyak desa-desa yang memerlukan adanya case station," jelas Eko dalam keterangan tertulis, Jumat (26/7).
Gandeng Kemendes PDTT, BPH Migas wujudkan 330 penyalur BBM di wilayah terpencil
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menggandeng Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) untuk mempercepat program bahan bakar minyak (BBM) satu harga di kecamatan 3T (terdepan, terluar dan tertinggal) yang belum memiliki penyalur. Program tersebut nantinya bakal diwujudkan melalui Mini SPBU. Menteri Desa PDTT Eko Putro Sandjojo menjelaskan, selama ini sudah ada kerjasama antara Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dengan Pertamina melalui Pertashop dan Exxon mobil. "Kemendes PDTT sudah bekerjasama dengan Pertashop, dan Exxon tapi untuk BBM non subsidi dan ternyata sambutan masyarakat baik. Kalau sosialisasinya baik bisa membantu mengurangi subsidi minyak juga di desa-desa. Dengan adanya komitmen dari BPH Migas ini mudah-mudahan bisa lebih cepat karena masih banyak desa-desa yang memerlukan adanya case station," jelas Eko dalam keterangan tertulis, Jumat (26/7).