JAKARTA. Emiten konstruksi, PT Duta Graha Indah Tbk (DGIK), mulai merambah bisnis kontraktor pertambangan. Perusahaan yang kabarnya milik Sandiaga Uno ini telah menggandeng Macmahon, kontraktor pertambangan asal Australia, untuk bekerjasama di bisnis ini. Belum jelas bagaimana bentuk kerjasama antara keduanya. Tapi, DGIK mengklaim telah meneken memorandum of understanding (MoU) dengan Macmahon. "Bentuknya belum tahu, berupa perusahaan patungan atau seperti apa," kata Djohan Halim, Corporate Secretary Duta Graha, kemarin. Meski baru sebatas MoU, Djohan bilang, kedua perusahaan ini telah membidik empat kontrak penambangan emas dan batubara. Lokasi pertambangan yang menjadi incaran mereka berada di Sumatra dan Kalimantan.
Harapannya, satu tahun setelah penandatanganan MoU, kontrak penambangan emas dan batubara itu sudah berjalan. Soal target volume produksi, DGIK dan Macmahon menargetkan bisa meraih kontrak produksi 1 juta ton batubara setahun. Yang jelas, sebelum benar-benar menerjuni bisnis kontraktor pertambangan, DGIK tetap berkonsentrasi pada bisnis kontraktor properti, serta kontraktor pembangunan jalan dan infrastruktur lain. Maklum, inilah bisnis utama Duta Graha selama ini.