Gandeng Manulife Aset (MAMI), Bank Mega Syariah Hadirkan 6 Produk Reksadana Syariah



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Bank Mega Syariah (Bank Mega Syariah) mengumumkan kerja sama dengan PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), dalam penyediaan produk investasi reksadana syariah. Kolaborasi ini sejalan dengan pertumbuhan produk investasi syariah di Indonesia.

Direktur Bisnis Bank Mega Syariah, Rasmoro Pramono Aji (Oney) mengatakan, reksadana syariah dari MAMI diharapkan dapat memberikan alternatif investasi yang lebih beragam bagi nasabah Bank Mega Syariah sekaligus mendukung pertumbuhan sektor keuangan syariah di Indonesia.

"Dengan diluncurkannya produk reksadana syariah ini, kami dapat memfasilitasi nasabah yang memiliki beragam kebutuhan dalam pengelolaan keuangannya. Selain itu, produk reksa dana ini juga dapat meningkatkan brand image, loyalitas, serta pangsa pasar baru yang pada akhirnya dapat berdampak positif terhadap pendapatan bank,” ujar Oney dalam siaran pers, Senin (30/9).


Direktur dan Kepala Unit Pengelolaan Investasi Syariah MAMI, Justitia Tripurwasani, menyebutkan bahwa MAMI sangat senang bisa menjadi bagian dari perjalanan baru Bank Mega Syariah dalam menghadirkan solusi alternatif investasi reksadana syariah bagi nasabah Bank Mega Syariah.

MAMI memiliki variasi reksadana syariah yang beragam, mulai dari reksadana syariah pasar uang yang cocok bagi investor konservatif, reksadana syariah sukuk, hingga reksadana syariah saham, baik onshore maupun offshore, bagi investor berkarakter agresif.

"Kami juga memiliki beberapa reksadana syariah dengan fitur dividen, sehingga dapat dijadikan alternatif diversifikasi income bagi investor,” kata Justitia.

Baca Juga: Bank Mega Syariah Targetkan Transaksi Kartu Kredit Syariah Card Capai Rp 300 Miliar

dapun kolaborasi MAMI bersama Bank Mega Syariah ini menjadikan jumlah mitra distribusi MAMI berjumlah 37, yang terdiri dari 25 mitra bank dan 12 mitra non-bank.

Manulife Aset menawarkan enam reksadana syariah unggulan, yaitu Manulife Dana Kas Syariah (MDKS) di kelas aset pasar uang, Manulife Syariah Sukuk Indonesia (MSSI) di kelas aset sukuk, Manulife Syariah Sektoral Amanah kelas A (MSSA Kelas A) di kelas aset saham onshore.

Kemudian, Manulife Saham Syariah Global Dividen Dolar AS Kelas A3 (MANSYAG Kelas A3), Manulife Saham Syariah Golden Asia Dolar AS kelas A1 (MAGOLD Kelas A1) dan Manulife Saham Syariah Asia Pasifik Dollar AS (MANSYAF) di kelas aset saham offshore. Terkhusus MSSI dan MANSYAG Kelas A3 memiliki fitur dividen berkala.

Pemasaran reksa dana syariah ini bisa diperoleh melalui 14 Kantor Priority Banking Center dan 26 Kantor Cabang Satelit Mega Syariah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Oney menjelaskan, dalam memasarkan reksadana syariah ini, Bank Mega Syariah menargetkan seluruh nasabahnya baik dari segmen priority banking maupun general banking, termasuk nasabah baru dan existing.

Bank Mega Syariah berkomitmen untuk mendukung inklusi keuangan dengan menyediakan produk investasi yang dapat diakses oleh berbagai kalangan masyarakat, termasuk mereka yang baru pertama kali berinvestasi.

"Produk reksadana syariah diharapkan dapat menjadi solusi investasi yang komprehensif bagi nasabah dari berbagai latar belakang. Nasabah juga dapat melakukan diversifikasi investasi ke dalam berbagai jenis efek sesuai dengan profil risiko masing-masing,” terang Oney.

Baca Juga: MAMI: Pasar Obligasi Berpotensi Positif Saat Pemangkasan Suku Bunga

Sebagai salah satu instrumen investasi di pasar modal, total dana kelolaan reksadana syariah di Indonesia tercatat sebesar Rp 44,9 triliun, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan per Juni 2024. Ini menunjukkan pertumbuhan dana kelolaan sekitar 4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Menurut Oney, potensi reksadana syariah Indonesia yang masih besar dan juga reputasi MAMI di industri reksa dana Indonesia membuat pihaknya optimis dapat menarik nasabah yang pada akhirnya berdampak positif terhadap pendapatan bank, khususnya melalui fee based income.

MAMI merupakan perusahaan manajer investasi di Indonesia yang telah beroperasi lebih dari 28 tahun. Per Juni 2024, Manulife Aset mengelola total dana kelolaan sebesar Rp102,2 triliun.

Per Juni 2024, fee-based income (FBI) dari aktivitas funding Bank Mega Syariah tumbuh signifikan sebesar 20% secara year-on-year (YoY). Salah satu FBI dari aktivitas pemasaran di Bank Mega Syariah berasal dari produk wealth management, khususnya bancassurance. FBI dari bancassurance meningkat sebesar 38,57 % (YoY) pada Juni 2024.

Reksadana sendiri merupakan salah satu produk wealth management yang dapat meningkatkan pertumbuhan bisnis Bank Mega Syariah. Ke depan, diharapkan produk reksa dana juga dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan FBI. Hingga saat ini, Bank Mega Syariah menjadi bank syariah pertama dalam kelompok bank berdasarkan modal inti (KBMI) 1 yang menawarkan produk reksa dana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Putri Werdiningsih