KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Guna meningkatkan literasi keuangan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) dan PT Pegadaian (Persero) melakukan kerja sama. Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengatakan kerja sama ini akan memberikan pilihan bagi para nasabah PNM untuk menabung di Pegadaian.
Baca Juga: PNM sudah salurkan pembiayaan Rp 11,3 triliun sampai bulan Juli 2019 "Salah satu upaya membangun semangat menabung peserta program PNM Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) kita beri pilihan tabungan konvensional di perbankan atau tabung emas di Pegadaian. Memang punya emas di masyarakat bawah masih susah, beli satu gram ratusan. Ini kan bisa mulai dari Rp 6.500," ujar Arief di Jakarta pada Selasa (30/7). Arief menyebut hingga Juni 2019 jumlah nasabah Mekaar mencapai 4,72 juta orang. Nilai ini tumbuh 54,07%
year on year (yoy) dari paruh pertama 2018 sebanyak 3,06 juta nasabah. Sedangkan untuk program Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) terdapat 71.861 orang nasabah. Nilai ini menanjak 12,87% yoy dari Juni 2018 sebanyak 63.669 nasabah.
Baca Juga: Dorong pembiayaan, PNM bakal terbitkan surat utang sebesar Rp 4 triliun Oktober nanti Arief bilang selain kerja sama ini, ke depannya, PNM dan Pegadaian akan melakukan sinergis digital. Ia bilang tabungan emas milik Pegadaian akan dimasukkan ke dalam sistem digital PNM baik bagi internal PNM maupun nasabah. Kendati demikian, Arief belum menargetkan tabungan emas pegadaian yang hendak dicapai oleh PNM. Lantaran kerja sama ini akan direalisasikan ke dalam proyek percontohan terlebih dahulu. Selain ini, Arief mengaku sudah ada kerja sama dengan Pegadaian yang telah berlangsung. Ia menuturkan nasabah Mekaar sudah memanfaatkan bank sampah pegadaian.
Baca Juga: AFPI: fintech lending siap masuk ke sektor produktif di semester II 2019 "Nasabah Mekaar di luar kesibukan mereka bisa mengumpulkan sampah untuk ditukarkan dengan tabungan emas di Pegadaian. Ini sudah jalan di Banyuwangi, Makasar, Gorontalo, Madura, dan Muara Gembong," tutur Arief.
Asal tahu saja, PNM sudah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 11,3 triliun hingga Selasa (30/7). Rinciannya, pembiayaan program PNM Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) sebesar Rp 9,2 triliun. Sedangkan pembiayaan program Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) senilai Rp 2,1 triliun.
Baca Juga: Sampai Juni 2019, pembiayaan multiguna Mandiri Tunas Finance tumbuh sebesar 77,82% Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi