Gandeng Pelindo II, Bukit Asam (PTBA) yakin kinerja operasional akan membaik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Baru-baru ini, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) bekerja sama dengan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II terkait pengembangan kapasitas pengangkutan batubara di kawasan Sumatera Selatan. Kerja sama ini diyakini bisa berdampak pada kinerja operasional anak usaha MIND ID tersebut.

Sekretaris Perusahaan PTBA Apollonius Andwie C mengatakan, kerjasama tersebut sejalan dengan rencana PTBA dalam meningkatkan efisiensi dan penambahan kapasitas pengangkutan batubara hasil produksi perusahaan ini.

“Melalui kerjasama ini, kami melihat terdapat potensi untuk meningkatkan kapasitas angkutan batubara PTBA sampai 20 juta ton per tahun,” ujar sosok yang akrab dipanggil Pollo tersebut kepada Kontan.co.id, Minggu (13/9).

Baca Juga: Kembangkan kapasitas pengangkutan batubara, PTBA gandeng Pelindo II

Adapun pada semester satu lalu, kapasitas pengangkutan batubara PTBA berada di level 11,7 juta ton.

Terkait produksi, PTBA mencatatkan produksi batubara sebesar 11,9 juta ton di semester I-2020. Jumlah ini turun 7,03% (yoy) dibandingkan realisasi produksi di semester I-2019 sebesar 12,8 juta ton.

Pollo menyebut, pihaknya akan memproduksi batubara sesuai dengan revisi target yang telah ditentukan yakni sebesar 25,1 juta ton pada tahun ini. Sebelum direvisi, target produksi batubara di tahun ini mencapai 30,3 juta ton.

Manajemen PTBA optimistis dapat memenuhi target produksi tersebut di tengah kondisi pandemi Covid-19. “Kami senantiasa menerapkan keunggulan operasional dan efisiensi pada semua lini serta memastikan protokol pencegahan penyebaran Corona dilakukan dengan baik,” ungkap dia.

PTBA juga tetap berupaya mempertahankan kemampuan ekspor batubara ke luar negeri. Emiten ini masih mencermati pasar ekspor terutama di negara yang menjadi importir utama batubara seperti China dan India.

Di samping itu, untuk mengantisipasi potensi penurunan permintaan ekspor dari kedua negara tadi, PTBA juga menjajaki perluasan pasar ekspor ke berbagai negara sebagai strategi jangka panjang. Misalnya ke Vietnam, Australia, dan Brunei Darussalam. “Semua peluang akan kami jajaki,” tandas Pollo.

Selanjutnya: Begini tanggapan APBI terkait kewajiban perusahaan tingkatkan nilai tambah batubara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat