Gandeng Pemprov Jawa Barat, Gojek dan Go-Pay siap dukung program Sekoper Cinta



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gojek dan Go-Pay meresmikan kerja samanya dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui penandatanganan nota kesepakatan strategis. Gojek menjadi perusahaan aplikasi penyedia layanan on demand pertama yang menjalin kerja sama dengan Pemprov Jabar.

Keberadaan kerja sama ini bertujuan untuk mendukung pembangunan Jawa Barat melalui penguatan potensi ekonomi digital. Dengan adanya penguatan potensi ekonomi digital, diharapkan dapat memperkuat para pelaku sektor informal dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melalui inovasi teknologi dan menyertakan mereka dalam ekosistem Gojek dan Go-Pay .

Ketua Dekranasda Jawa Barat, Atalia Praratya mengatakan bahwa ia kerap mendapat masukan dari pelaku wirausaha, bahwa tantangan yang mereka hadapi tidak sekadar permasalahan permodalan dan sumber daya manusia. Namun juga akses terhadap pemasaran produk.


“Dari situ kami berpikir keras, mencari stakeholders yang mampu untuk memudahkan masyarakat memperkenalkan produknya. Ketika saya ngobrol dengan Gojek, ini seperti gayung bersambut. Dari Gojek berkomitmen untuk membantu pemasaran produknya,” ujar Atalia dalam keterangan pers, Minggu (26/5).

Seperti diketahui, saat ini Atalia Praratya juga aktif sebagai Ketua Umum Sekolah Perempuan Capai Impian dan Cita-cita (Sekoper Cinta). Melalui Sekoper Cinta, diharapkan perempuan yang putus sekolah bisa mendapat pelatihan. Mulai dari pelatihan untuk mengenali potensi diri, sampai pelatihan tingkat lanjut untuk menjadi perempuan mandiri. Sehingga membuat mereka mandiri secara ekonomi.

"Saya percaya kerjasama ini bisa sangat kuat sehingga kami pun akan sangat terbantu. Bagaimana perempuan-perempuan ini bisa mandiri dengan cara mereka dibantu pemasarannya. Mudah-mudah ini bisa menjadi inspirasi untuk semua,” jelas Atalia.

Regional Head Corporate Affairs Gojek, Wildan Kesuma mengatakan, prioritas pihak Pemerintah Provinsi Jawa Barat ini sesuai dengan komitmen yang dimiliki oleh GOJEK untuk memberdayakan para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta pelaku sektor informal.

"Bentuk program pelatihan yang dimaksud dan telah berjalan hingga kini bernama Gojek Wirausaha. Ini adalah program pelatihan berbisnis yang diberikan oleh Gojek kepada pelaku industri UMKM dalam bentuk kelas tatap muka," papar Wildan, Minggu (26/5).

Program ini bertujuan untuk memberikan dasar-dasar pengetahuan membangun bisnis agar para pelaku UMKM di seluruh Indonesia agar, bisa menjadi naik kelas dengan masuk ke dunia digital. Adapun program Gojek Wirausaha ini memiliki keistimewaan yaitu memberikan akses langsung kepada para UMKM yang sudah mengikuti pelatihan untuk masuk ke ekonomi digital lewat platform Gojek.

"Setelah pelatihan, UMKM dapat mendaftarkan usahanya ke dalam platform Go-Food, Go-Pay serta Arisan Mapan. Hal ini menjadi nilai tambah agar para pelaku UMKM bisa langsung memasarkan, menjual, dan mengembangkan usahanya secara digital,” tutur Wildan.

Gojek juga membantu pembangunan Jawa Barat dengan pemanfaatan ekonomi digital melalui ekosistem pembayaran non-tunai yang dihadirkan oleh GO-PAY. Head of Sales Go-Pay Arno Tse mengatakan, Go-Pay terus berupaya untuk memberdayakan perekonomian masyarakat lokal melalui teknologi.

"Dalam hal ini, kami mendukung penggunaan ekonomi digital untuk pembangunan Jawa Barat dengan menghadirkan teknologi pembayaran non-tunai di berbagai layanan publik," katanya.

Di Jawa Barat sendiri, Go-pay sudah bisa digunakan untuk bertransaksi dengan para pelaku UMKM di Cibadak, pembelian tiket Bandung Tour on Bus (Bandros), serta bersedekah digital di sejumlah masjid di Jawa Barat seperti Masjid Salman ITB, Masjid Andalusia Bogor, dan Masjid Adz-Dzikra di Sentul, Jawa Barat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi