JAKARTA. Laju globalisasi membuat penyedia jasa berbasis teknologi semakin atraktif dalam menyediakan layanan berteknologi tinggi. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) tidak mau ketinggalan. Dengan menggandeng anak usahanya, PT Sigma Cipta Caraka (Sigma), Telkom meluncurkan Indonesia Financial Network (Infinet). Infinet merupakan teknologi layanan informasi dan komunikasi yang membidik komunitas perbankan mikro atau Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Presiden Direktur Sigma, Djarot Subiantoro bilang, dengan teknologi ini, BPR bisa menyelenggarakan layanan online real time selayaknya bank-bank besar. "Termasuk menyediakan ATM," ujarnya, Kamis (14/5). Dengan demikian, BPR diharapkan bisa meningkatkan fee based incomenya dengan menaikkan biaya administrasi atau biaya layanan. Djarot mencontohkan sebuah BPR di Lamongan yang telah menggunakan teknologi online ini bisa meningkatkan perolehan biaya administrasi hingga empat kali lipat. "Dengan layanan tradisional biasa BPR hanya mendapatkan pemasukan biaya administrasi sebesar Rp 500, sekarang bisa jadi Rp 2.000," ujarnya.
Gandeng Sigma, Telkom Luncurkan Infinet
JAKARTA. Laju globalisasi membuat penyedia jasa berbasis teknologi semakin atraktif dalam menyediakan layanan berteknologi tinggi. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) tidak mau ketinggalan. Dengan menggandeng anak usahanya, PT Sigma Cipta Caraka (Sigma), Telkom meluncurkan Indonesia Financial Network (Infinet). Infinet merupakan teknologi layanan informasi dan komunikasi yang membidik komunitas perbankan mikro atau Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Presiden Direktur Sigma, Djarot Subiantoro bilang, dengan teknologi ini, BPR bisa menyelenggarakan layanan online real time selayaknya bank-bank besar. "Termasuk menyediakan ATM," ujarnya, Kamis (14/5). Dengan demikian, BPR diharapkan bisa meningkatkan fee based incomenya dengan menaikkan biaya administrasi atau biaya layanan. Djarot mencontohkan sebuah BPR di Lamongan yang telah menggunakan teknologi online ini bisa meningkatkan perolehan biaya administrasi hingga empat kali lipat. "Dengan layanan tradisional biasa BPR hanya mendapatkan pemasukan biaya administrasi sebesar Rp 500, sekarang bisa jadi Rp 2.000," ujarnya.