KONTAN.CO.ID - JAKARTA.
Peer to peer (P2P)
lending PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia akan melengkapi layanan pilihan investasi bagi para pemberi pinjaman (
lender).
CEO & Co-Founder Akseleran Ivan Tambunan menyatakan saat ini Akseleran sedang mempersiapkan layanan agar dana
cash in lender yang nantinya bisa dimasukkan ke reksadana.
Baca Juga: Akseleran kantongi pendanaan seri A senilai US$ 8,55 juta “Rencananya kita bekerjasama dengan Tanamduit dan semoga dalam waktu 1-2 bulan ke depan dapat terwujud. Tujuannya adalah ke depan setiap lender Akseleran yang mau masukin dananya ke reksadana pasar uang bisa dengan mudah melalui aplikasi Akseleran,” ujar Ivan kepada Kontan.co.id, Selasa (18/2). Memang secara aturan Otoritas Jasa Keuangan, saldo kas lender pada akun P2P
lending tidak diperbolehkan mengendap lebih dari dua hari atau yang lebih dikenal dengan istilah T+2. Agar dana lender tersebut tidak menganggur, maka P2P
lending menawarkan kepada
lender untuk menempatkan dana itu ke reksa dana agar mendapatkan imbal hasil lagi. Ia menambahkan, hingga pertengahan Februari 2020, secara kumulatif Akseleran sudah menyalurkan total pinjaman usaha sebesar Rp 1 triliun lebih kepada 2.050 pinjaman (
borrower). Adapun jumlah
lender Akseleran saat ini sudah mencapai lebih dari 100.000 orang. Sedangkan institusi
lender sebanyak 10 korporasi antara lain Credit Saison dan Bank Mandiri.
Baca Juga: Fintech p2p lending kian gencar berkolaborasi dengan perbankan Asal tahu saja, Akseleran baru saja mengantongi pendanaan seri A senilai US$ 8,55 juta yang dipimpin oleh Beenext pada akhir tahun lalu. Pendanaan kali ini juga oleh Central Capital Ventura (CCV), Access Ventures, Agaeti Venture Capital dan Ahabe Group. Ivan menyebut pendanaan tersebut akan digunakan untuk meningkatkan kebutuhan tim, berinvestasi dalam teknologi, dan menembus pasar Usaha Kecil Menengah (UKM) yang masih kurang terlayani di Indonesia. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi