Gandeng Tiphone, BRI targetkan tambahan fee based income hingga Rp 5 miliar



JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menargetkan bisa mengantongi fee based income sebesar Rp 1 miliar - Rp 5 miliar selama setahun pertama dari kerjasama fasilitas pembayaran transaksi belanja dengan PT Tiphone Mobile Indonesia. Selain potensi pendapatan dari fee based income, BRI juga mengharapkan pemasukan dari penyaluran kredit mikro dan ritel lewat kerjasama tersebut. Sekedar informasi, Tiphone merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penjualan ritel pulsa. "Kalau dari fee based income-nya tidak terlalu banyak, tapi mungkin fasilitas cross selling ke kredit mikro-nya bisa lebih besar," ungkap General Manager Funding and Services Division BRI Widodo Januarso, Jumat (7/10). Ia mencontohkan, apabila Tiphone bisa mendapatkan target anggota 200.000 selama setahun, maka BRI dapat menyalurkan kredit Rp 5 juta ke setiap anggota. Merujuk Laporan Keuangan Juni 2011 fee based income BRI tumbuh 30% menjadi Rp 1,587 triliun dibandingkan periode serupa tahun lalu. Kontributor terbesar fee based income BRI selama semester pertama tahun ini berasal dari fee ATM yang meningkat 48,9% dari semester pertama 2010. Adapun target fee based income perseroan sampai akhir tahun ini sebesar Rp 2,5 triliun. Namun, bila dilihat dari komposisi sumber pendapatan fee, pendapatan administrasi simpanan masih mendominasi, yakni sekitar 68,74% dari total fee based income semester pertama 2011. Berikutnya adalah pendataan administrasi kredit sebesar 10,72%, pendapatan terkait ATM 7,32%, pendapatan dari layanan pembayaran 3,70%, dari trade finance 3,24%, fee kartu kredit 2,82%, dan lain-lain 3,45%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: