KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Provinsi Bali meresmikan program elektrifikasi kendaraan dengan merek Selaride sebagai bagian dari upaya mencapai target Bali Net Zero Emissions 2045. Program ini diluncurkan bersamaan dengan Pekan Iklim Bali 2025 yang berlangsung pada 25–30 Agustus di Denpasar.

Peresmian ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PT Baswara Trans Selaras (BTS), perusahaan bentukan Bali Development Fund (BDF) yang mewakili Pemprov Bali, dengan perusahaan teknologi manajemen armada TransTRACK.

Baca Juga: Kejar Emisi Bersih Nol, Maybank Indonesia Luncurkan Inisiatif Jejak Hijau di Bali

BWS Gelar Edukasi Keuangan Bagi Pelajar Madiun, Dorong Literasi Sejak Dini

Lewat kerja sama ini, TransTRACK akan berperan sebagai penyedia sistem digital fleet management untuk taksi listrik Selaride. Teknologi yang dihadirkan mencakup efisiensi penggunaan kendaraan, peningkatan keselamatan, hingga keberlanjutan layanan.

“Peluncuran Selaride adalah langkah nyata menuju target Bali Net Zero Emissions 2045. Program ini tidak hanya mengurangi emisi, tetapi juga menjadi contoh kolaborasi dan inovasi yang mempercepat transisi energi bersih,” ujar Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra dalam keterangan yang diterima Kontan, Selasa (26/8/2025).

Sementara itu, Founder & CEO TransTRACK Anggia Meisesari menyebut keterlibatan perusahaannya bukan sekadar mendukung pergantian armada, melainkan membangun ekosistem transportasi cerdas dan berkelanjutan.

“Selaride menjadi simbol era baru mobilitas, di mana teknologi dan keberlanjutan berjalan beriringan,” kata dia.

Baca Juga: Honda Percepat Elektrifikasi, Andalkan Hybrid Jadi Tahap Transisi di Pasar Indonesia

Selaride diposisikan sebagai ekosistem transportasi berbasis listrik dan teknologi, mencakup layanan taksi, ride-sharing, kendaraan pintar, hingga inovasi berkelanjutan. Logo berbentuk huruf “S” merepresentasikan perjalanan, mobilitas, dan identitas brand yang mengedepankan kenyamanan serta keamanan pengguna.

Kehadiran TransTRACK di program ini menambah daftar kontribusi sektor swasta dalam transformasi transportasi publik di Indonesia, sekaligus menunjukkan peran teknologi digital dalam mendukung agenda energi bersih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News