MOMSMONEY.ID - Jadi salah satu fenomena populer di dunia kencan, kenali efek samping
ghosting yang berpengaruh pada kesehatan mental.
Ghosting merupakan sebuah fenomena dalam dunia kencan di mana seseorang yang terbiasa menjalin hubungan romantis atau dekat tiba-tiba saja memutus seluruh jenis komunikasi yang dimiliki dengannya tanpa ada alasan. Tidak ada kepastian hubungan dalam fenomena
ghosting ternyata membawa efek buruk bagi kesehatan mental.
Apa saja kah efeknya? Berikut beberapa di antaranya:
Baca Juga: Yuk, Kenali Fenomena Ghosting yang Bisa Mempengaruhi Kesehatan Mental Hilang rasa percaya diri Laman
Psychology Today menyebutkan,
ghosting akan memberikan efek yang serius terhadap mental seseorang. Penolakan sosial yang diterima oleh seseorang yang di-
ghosting ternyata memiliki efek yang dapat menimbulkan efek sakit secara mental yang sama seperti sakit secara fisik. Salah satunya adalah kehilangan rasa percaya diri. Dari situ korban
ghosting akan mulai berfokus pada mencari tahu kesalahan diri sendiri, yang tentu saja tak bisa ditemukan dan membuatnya mengalami gangguan emosi. Menyalahkan diri sendiri Korban
ghosting kerap kali mengalami hal ini setelah ditinggal oleh orang tanpa alasan. Menyalahkan diri sendiri jadi salah satu pemicu gangguan mental seperti depresi. Korban
ghosting akan merasakan beberapa emosi dan berandai-andai seperti “jika saja saya lebih cantik, jika saja saya lebih pintar, jika saja saya lebih pengertian, maka saya tidak akan di
ghosting”. Padahal, kebanyakan masalah sesungguhnya ada pada seseorang yang melakukan
ghosting, bukan pada korbannya.
Baca Juga: Hindari Curving, Tren Hubungan Lebih Kejam dari Ghosting Menimbulkan obsesi Efek buruk lainnya yang mungkin terjadi pada korban
ghosting adalah bisa memicu munculnya obsesi. Obsesi ini muncul lantaran adanya penolakan yang tidak beralasan dari seseorang pada korban
ghosting. Melansir dari laman
Online Psychology Degree, korban
ghosting akan merasa jengkel, marah, tidak dihormati, dan merasa melakukan sesuatu kesalahan sehingga membuat mereka ditinggalkan tanpa alasan. Banyaknya pertanyaan mengenai hal tersebutlah akhirnya membuat munculnya obsesi pada orang meninggalkan mereka. Trauma Ketika seseorang sudah sering kali mengalami
ghosting, maka lama-kelamaan perasaan mati rasa bisa saja muncul. Hal tersebut disebabkan oleh trauma yang dialami oleh korban
ghosting. Laman
Forbes Health menjelaskan,
ghosting bisa mencuri kesempatan seseorang untuk memproses
healing.
Kurangnya komunikasi pada korban dari pelaku
ghosting bisa membuat seseorang mempertanyakan kualitas diri sendiri, apakah ada kesalahan yang dilakukan, dan apakah orang tersebut benar-benar menyukai mereka. Tidak ada komunikasi atau penjelasan bisa membuat korban
ghosting trauma dan mengalami beberapa emosi seperti depresi dan
anxiety. Nah, itulah tadi beberapa efek buruk
ghosting pada kesehatan mental korbannya. Untuk menghindari hal-hal tersebut, ada baiknya untuk mulai berkomunikasi dan memberikan penjelasan daripada melakukan
ghosting. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Christ Penthatesia