Gangguan pembangkit, Batam defisit listrik



JAKARTA. Ini bisa jadi kabar kurang menggembirakan bagi industri di Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Bright PLN Batam (anak perusahaan PT PLN persero) menyatakan telah terjadi gangguan pada unit 2 PLTU Tanjungkasam, Kabil Batam sehingga terjadi defisit daya yang mengakibatkan terjadi pemadaman bergilir.

"Sejak Senin (17/8) telah terjadi gangguan pada unit 2 PLTU Tanjung Kasam, gangguan telah diidentifikasi terjadi kebocoran pada Pipa Water Intake," kata Corporate Communication bright PLN Batam, Rudi Antono di Batam.

Ia mengatakan, gangguan pada Unit 2 PLTU Tanjung Kasam berdampak terjadinya defisit daya yang kurang lebih mencapai 30 MW yang mengakibatkan terjadinya pemadaman kepada pelanggan secara bergilir dengan durasi sekitar 3,5 jam.


Gangguan tersebut, kata Rudi, termasuk gangguan yang mendadak dan bisa terjadi sewaktu-waktu karena mesin beroperasi terus.

Namun demikian, PLN berupaya semaksimal mungkin agar upaya perbaikan dapat selesai secepatnya. "Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya atas terjanya gangguan mendadak ini," katanya.

Perbaikan kerusakan yang dilakukan antara lain perbaikan pada pipa water intake dan melakukan beberapa inspeksi pada komponen PLTU Tanjungkasam. "Waktu yang diperlukan untuk perbaikan kerusakan tersebut mulai Senin (17/8) sampai 6 hari kedepan," kata Rudi.

Untuk mengurangi dampak terjadinya pemadaman, PLN menghimbau pelanggan dapat melakukan penghematan penggunaan tenaga listrik selama dilakukannya perbaikan, misalnya dengan mematikan lampu, dan alat-alat elektronik apabila tidak dipergunakan.

Sebelumnya pada akhir Juli sampai awal Agustus 2015 juga terjadi gangguan pada pembangkit Tanjungkasam dan mengakibatkan pemadaman bergilir selama beberapa hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri