JAKARTA. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo merasa khawatir dengan adanya rencana pemerintah meratifikasi Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau atau Framework Convention on Tobacco Control (FCTC). "FCTC dibuat secara politik nanti pilihannya akan jatuh pada produk olahan rokok putih, karena penetrasi kapitalisme asing. Nah, petani kita yang produknya rokok kretek akan tersingkir," katanya di Gedung DPR (28/11). Ganjar menambahkan, industri rokok kretek di Jateng tidak hanya dapat menggenjot pendapatan secara ekonomis saja dan nilainya tidak sedikit sumbangannya kepada pemerintah. "Kenapa industri kretek sangat strategis? Di sana ada nilai ekonomi tinggi, serta jangan lupa ada nilai kulturalnya juga, ada mitos di sana, kearifan lokal juga harus dijaga," imbuhnya. Menurut politisi dari PDI-P itu, komoditas tembakau menyumbang penerimaan negara dari cukai rokok sebesar Rp. 63 triliun. “Jadi, negara jangan hanya terima duit saja. Kalau hari ini negara mau men-delete industri ini saya siap tempur," tantangnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Ganjar: FCTC buat industri rokok kretek tersingkir
JAKARTA. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo merasa khawatir dengan adanya rencana pemerintah meratifikasi Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau atau Framework Convention on Tobacco Control (FCTC). "FCTC dibuat secara politik nanti pilihannya akan jatuh pada produk olahan rokok putih, karena penetrasi kapitalisme asing. Nah, petani kita yang produknya rokok kretek akan tersingkir," katanya di Gedung DPR (28/11). Ganjar menambahkan, industri rokok kretek di Jateng tidak hanya dapat menggenjot pendapatan secara ekonomis saja dan nilainya tidak sedikit sumbangannya kepada pemerintah. "Kenapa industri kretek sangat strategis? Di sana ada nilai ekonomi tinggi, serta jangan lupa ada nilai kulturalnya juga, ada mitos di sana, kearifan lokal juga harus dijaga," imbuhnya. Menurut politisi dari PDI-P itu, komoditas tembakau menyumbang penerimaan negara dari cukai rokok sebesar Rp. 63 triliun. “Jadi, negara jangan hanya terima duit saja. Kalau hari ini negara mau men-delete industri ini saya siap tempur," tantangnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News