Ganjar Pranowo: 1.350 buruh di Jateng kena PHK



SEMARANG. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengkhawatirkan, gejolak ekonomi yang terjadi dewasa ini terus berlanjut hingga berimbas pada kehidupan tenaga kerja.

Sejauh ini, ribuan buruh di sejumlah kabupaten/kota di Jawa Tengah terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat gejolak ekonomi. "Jateng itu, meski kecil, sudah mulai ada PHK. Jumlahnya sudah mencapai 1.350 orang," kata Ganjar, Senin (7/9).

Angka tersebut dinilai Ganjar lebih kecil jika dibanding PHK yang terjadi di Jawa Timur ataupun Jawa Barat. Ganjar mengakui, Jateng telah mengalami kegelisahan terkait gejolak ekonomi. Pemerintah pun terus berupaya untuk menekan agar PHK tidak terus terjadi.


Pemerintah meminta perusahaan agar menilik kembali bahan baku yang berasal dari impor luar negeri dan yang tidak. "Kami sudah minta. Kalau memang masih bisa tidak di-PHK, jangan di-PHK," tutur Ganjar. 

Secara khusus, Ganjar juga telah meminta langsung kepada Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Hanif Dhakiri untuk tidak bermain-main dalam mengeluarkan kebijakan. Hal tersebut, misalnya, berkaitan dengan kewajiban tenaga kerja asing yang tidak membutuhkan syarat wajib berbahasa Indonesia. 

"Kami sudah minta agar Sri Adiningsih (ekonom dari Universitas Gadjah Mada) review terhadap data yang kami miliki, dengan apa yang perlu dilakukan. Nantinya, ini agar dapat mengambil kebijakan yang tepat," tambahnya. (Nazar Nurdin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia