JAKARTA. Bank Negara Indonesia (BNI) boleh unjuk gigi. Pasalnya, di tengah perlambatan pertumbuhan kredit perbankan, bank pelat merah ini mampu membukukan kenaikan kredit penerusan (linkage) sebesar 12% atau menjadi Rp 3,5 triliun per semester pertama tahun ini. "Pencapaian pertumbuhan ini hampir menyentuh target pertumbuhan kredit linkage sepanjang tahun ini yang dipatok sebesar 13,6%," ujar Sutanto, Direktur Bisnis Banking 2 BNI, Jumat (4/9). Menurut dia, pertumbuhan kredit linkage ditopang oleh meningkatnya permintaan kredit usaha mikro dan kecil dari bank perkreditan rakyat (BPR) yang menjadi mitra BNI. Sampai saat ini, sedikitnya 200 BPR telah bermitra dengan BNI. Sampai Agustus 2015, BNI telah merangkul hingga tiga mitra BPR baru. "Kami masih akan meningkatkan jumlah BPR dan koperasi untuk menggenjot penyaluran kredit usaha mikro dan kecil melalui skema linkage," kata Sutanto.
Ganjot kredit UMKM, bank pilih skema linkage
JAKARTA. Bank Negara Indonesia (BNI) boleh unjuk gigi. Pasalnya, di tengah perlambatan pertumbuhan kredit perbankan, bank pelat merah ini mampu membukukan kenaikan kredit penerusan (linkage) sebesar 12% atau menjadi Rp 3,5 triliun per semester pertama tahun ini. "Pencapaian pertumbuhan ini hampir menyentuh target pertumbuhan kredit linkage sepanjang tahun ini yang dipatok sebesar 13,6%," ujar Sutanto, Direktur Bisnis Banking 2 BNI, Jumat (4/9). Menurut dia, pertumbuhan kredit linkage ditopang oleh meningkatnya permintaan kredit usaha mikro dan kecil dari bank perkreditan rakyat (BPR) yang menjadi mitra BNI. Sampai saat ini, sedikitnya 200 BPR telah bermitra dengan BNI. Sampai Agustus 2015, BNI telah merangkul hingga tiga mitra BPR baru. "Kami masih akan meningkatkan jumlah BPR dan koperasi untuk menggenjot penyaluran kredit usaha mikro dan kecil melalui skema linkage," kata Sutanto.