JAKARTA. Pameo satu peluru, dua burung tertembak mati, sepertinya tepat menggambarkan bisnis PT Asei Reasuransi Indonesia (Persero) alias Asei-Re. Pasalnya, meski bersulih nama dari PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) atawa ASEI, perusahaan reasuransi pelat merah ini masih akan tetap menerbitkan polis asuransi. Padahal, secara prinsip, aktivitas usaha perusahaan reasuransi memberikan jasa pertanggungan ulang terhadap risiko yang dihadapi oleh perusahaan asuransi. Itu dikarenakan Asei-Re tidak meninggalkan bisnis asuransi kerugian, kendati mandat pemegang sahamnya meminta perseroan memperkuat bisnis di bidang reasuransi. “Kami tidak akan meninggalkan bisnis asuransi kerugian yang sudah ditekuni selama ini. Kami tetap menjaga komitmen kepada seluruh pemegang polis yang ada dan calon-calon pemegang polis baru dalam bisnis asuransi kerugian,” ujar Eko Wari Santoso, Direktur Utama Asei-Re, Rabu (19/3).
Ganti nama, Asei-Re tetap terbitkan polis asuransi
JAKARTA. Pameo satu peluru, dua burung tertembak mati, sepertinya tepat menggambarkan bisnis PT Asei Reasuransi Indonesia (Persero) alias Asei-Re. Pasalnya, meski bersulih nama dari PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) atawa ASEI, perusahaan reasuransi pelat merah ini masih akan tetap menerbitkan polis asuransi. Padahal, secara prinsip, aktivitas usaha perusahaan reasuransi memberikan jasa pertanggungan ulang terhadap risiko yang dihadapi oleh perusahaan asuransi. Itu dikarenakan Asei-Re tidak meninggalkan bisnis asuransi kerugian, kendati mandat pemegang sahamnya meminta perseroan memperkuat bisnis di bidang reasuransi. “Kami tidak akan meninggalkan bisnis asuransi kerugian yang sudah ditekuni selama ini. Kami tetap menjaga komitmen kepada seluruh pemegang polis yang ada dan calon-calon pemegang polis baru dalam bisnis asuransi kerugian,” ujar Eko Wari Santoso, Direktur Utama Asei-Re, Rabu (19/3).