KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana akuisisi besar-besaran yang dilakukan oleh PT MNC Studios International Tbk (
MSIN) telah disetujui oleh para pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Jumat (11/3). Melalui aksi korporasi ini, entitas usaha milik taipan Hary Tanosoedibjo tersebut juga mengganti nama perusahaan sebagai penanda struktur kepemilikan yang baru. PT MNC Digital Entertainment Tbk adalah nama baru yang telah disepakati untuk menggantikan PT MNC Studios International Tbk Perubahan nama tersebut diakui MSIN, sebagai keharusan supaya mencerminkan dan menggambarkan struktur baru MSIN.
Sebagai informasi, melalui RUPS tersebut para pemegang saham telah menyetujui akuisisi saham RCTI+ (PT MNC Digital Indonesia), okezone.com, sindonews.com, inews.id, idxchannel.com, celebrities.id, sportstars.id, & BuddyKu (PT MNC Portal Indonesia), dan Vision+ (PT MNC OTT Network). Perseroan kini telah dilengkapi dengan portofolio platform distribusi digital komprehensif melalui RCTI+ (AVOD superapp) & Vision+ (SVOD superapp), dan 7 portal online, yang akan bertindak sebagai platform utama.
Baca Juga: Sudah Naik Tinggi, Valuasi Saham Emiten Grup MNC Mahal “Milestone penting ini akan berfungsi sebagai batu loncatan untuk memperdalam pemahaman Perseroan tentang preferensi konsumsi pemirsa Indonesia di semua platform digital, memperkuat kemampuan Perseroan untuk menyediakan konten yang lebih relevan untuk publik dan meningkatkan daya saing untuk menghasilkan konten yang lebih baik di masa depan,” ungkap Direktur Utama MSIN Hary Tanoesodibjo dalam konferensi pers, hari ini. Bahkan, pria yang akrab disapa HT tersebut mengatakan, melalui aksi korporasi ini perusahaan optimistis dapat menjadi pemain besar pada sektor entertainment di tingkat Asia. Hary Tanoe optimistis bisa menjajaki pasar Asia dengan mengakuisisi perusahaan digital lainnya di luar negeri. Menurutnya, ketika bicara tentang internet maka cakupannya adalah tanpa batas (
borderless). Hal tersebutlah yang membuat MSIN percaya diri untuk menjajaki pasar luar negeri. Namun, Hary Tanoe menyebutkan, langkah ekspansi akan difokuskan pada pasar Asia. Pertimbangan tersebut adalah karena Asia dinilai memiliki potensi pertumbuhan digital yang besar dan lebih dari separuh jumlah penduduk dunia berada di Asia yakni sekitar 60%. Ia memaparkan, sebagai target jangka panjang maka perseroan akan terus meningkatkan layanan Konten dan Intelectual Property (IP) baik dari segi kualitas ataupun kuantitas. “Selanjutnya akan ada Movie Land, kemudian MSIN akan masuk ke NFT, dan lisensi digital platform lainnya akan ditingkatkan. Termasuk peningkatan video klip pendek yang diunggah di sosmed, karena trafik yang cukup besar, kurang lebih 1,5 miliar
view setiap bulan. Tak lupa, akan ada
talent search di sektor digital music dan e-sport” tutur Hary Tanoe.
Hanya saja, HT belum bisa bicara banyak terkait target pendapatan setelah adanya aksi korporasi ini. Ia hanya bilang, bahwa pastinya pendapatan perusahaan akan bertumbuh pesat.
Sebagai gambaran, Hary Tanoe menjelaskan ilustrasi pendapatan bersih pada 2021 jika telah dilakukan langkah akuisisi sebelumnya. Menurut Hary Tanoe, jika langkah akuisisi dilakukan pada Januari 2021, maka pendapatan bersih perusahaan bisa melonjak hingga 75%. “Sebagai ilustrasi,
revenue November 2021 adalah Rp 1,5 triliun kalau sebagai MNC Studios yang lalu. Kalau seandainya pada Januari 2021 sudah akuisisi, maka 11 bulan pertama pendapatan bersih bisa menjadi Rp 2,7 triliun. Jadi pendapatan bersih bisa lebih besar sekitar 70%-75%,” tutur Hary Tanoe. Selain itu, Hary Tanoe bilang terkait capex atau permodalan untuk tahun ini, MSIN tidak banyak mengeluarkan dana capex, kecuali jika ada ekspansi ke luar negeri. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari