Ganti platform, Zalora ingin menjadi mal online



JAKARTA. Situs belanja online, Zalora siap mengganti platformnya dari toko ritel online menjadi marketplace pada pertengahan tahun ini.

ZALORA ingin setiap desainer dan penjualnya bisa mempunyai toko online di situsnya tersebut. Magnus Grimeland, Managing Director ZALORA bilang, saat ini, tim perekrutan khusus dari ZALORA tengah mencari dan mendata merek dan desainer potensial untuk diikutsertakan dalam peluncuran.

"Kami sangat antusias kembangkan marketplace ini. Sudah ada sejumlah desainer dan pelaku ritel fesyen independen yang kami rekrut," ujar Grimeland dalam rilisnya, Jumat (17/1).


Berdasar catatannya, per bulan, ada lebih dari 15 juta pelanggan mengunjungi situs www.zalora.co.id. Situs lokal tersebut menawarkan koleksi lebih dari 600 merek internasional dan lokal, serta lebih dari 30.000 produk pakaian, sepatu, tas, aksesori, busana muslim dan kosmetik untuk pria dan wanita.

Situs e-commerce itu juga telah siapkan sistem pembayaran tunai saat barang dikirimkan (Cash On Delivery/COD) di 57 kota seluruh Indonesia. Zalora menjanjikan adanya pengiriman 1-3 hari untuk wilayah Jakarta dan 2-6 hari untuk wilayah luar Jakarta serta garansi 7 hari uang kembali.

Sekadar informasi, marketplace bisa diibaratkan seperti mal online, di mana ZALORA menyewakan tempatnya kepada para penjualnya (merchant). Jadi, penjual bisa langsung menjual barangnya kepada konsumen.

Sementara, toko ritel online ibarat sebuah toko di mana penjual hanya bisa menitipkan barang dagangannya kepada Zalora untuk dijual.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri