Gantikan dana ekuitas, SMF terbitkan obligasi Rp 2,5 triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) menerbitkan obligasi baru senilai Rp 2,5 triliun. Ini merupakan bagian Obligasi Berkelanjutan V SMF Tahap II Tahun 2019.

Direktur Sekuritisasi dan Pembiayaan SMF Heliantopo menjelaskan bahwa dana penerbitan surat utang tersebut untuk menggantikan dana ekuitas yang telah digunakan untuk penyaluran pinjaman Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Baca Juga: Pefindo: Tren penerbitan surat utang multifinance turun di semester I 2019


“Nantinya dana penerbitan obligasi tersebut akan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan,” kata Heliantopo, kepada Kontan.co.id, Kamis (15/8).

Namun ia belum memastikan berapa obligasi lagi yang akan diterbitkan pada sisa tahun ini. Yang jelas, penerbitan obligasi bergantung dari permintaan penyalur KPR dan kondisi pasar. Jika biaya bunga obligasi mahal, maka SMF memilih mencari sumber pendanaan lain.

SMF akan melakukan penawaran umum Obligasi Berkelanjutan V dengan target dana yang dihimpun Rp19 triliun. Pada 4 Juli 2019, perusahaan telah menerbitkan Tahap I senilai Rp 2 triliun.

Baca Juga: Ini faktor yang menyebabkan penerbitan surat utang multifinance menurun

Setelah itu, perseroan menerbitkan obligasi Berkelanjutan V Tahap II 2019 yang ditawarkan dalam dua seri, yaitu seri A dan Seri B. Adapun seri A dengan jumlah pokok Rp 771,5 miliar dengan tingkat bunga tetap 7,8% per tahun.

Sementara masa jatuh temponya pada 28 Agustus 2022 atau setara tenor tiga tahun.

Sedang seri B mempunyai jumlah pokok Rp517 miliar memiliki tingkat bunga tetap 8,1% per tahun. Tanggal jatuh tempo seri ini adalah 28 Agustus 2024 atau setara tenor lima tahun.

Sisa dari jumlah pokok obligasi yang ditawarkan sebanyak-banyaknya Rp 1,24 triliun akan dijamin secara kesanggupan terbaik (best effort). Surat utang ini sendiri mempunyai masa penawaran umum pada 22-23 Agustus 2018.

Baca Juga: Bank Indonesia (BI) mencatat penyaluran KPR tumbuh 12,79% di kuartal II

Tanggal penjatahan pada 26 Agustus, distribusi pada 28 Agustus, dan pencatatan perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 29 Agustus. Pembayaran bunga pertama pada 28 November 2019.

Ada beberapa pihak yang bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi. Mereka adalah BCA Sekuritas, BNI Sekuritas, Danareksa Sekuritas, Indo Premier Sekuritas, RHB Sekuritas Indonesia, dan Trimegah Sekuritas Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi