KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) telah menyesesuaikan kedudukan dewan komisaris dan direksi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Para pemegang saham memutuskan untuk mengangkat talent dari lingkungan Bank Mandiri, yakni Eka Fitria sebagai Direktur Treasury & Internasional Banking. Eka Fitria akan menggantikan Panji Irawan yang telah habis masa jabatannya. Sebelumnya, Eka Fitria menjabat SVP International Banking & Financial Institutions Bank Mandiri. Sementara di jajaran komisaris, pemegang saham sepakat mengangkat mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali serta mantan anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Heru Kristiyana sebagai Komisaris Independen menggantikan Boedi Armanto.
Baca Juga: Sah, RUPST Bank Mandiri Setujui Stock Split BMRI dengan Rasio 1:2 Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menyatakan keputusan penunjukkan tersebut diambil pemegang saham setelah melalui pertimbangan yang matang dan berdasarkan kualifikasi serta pengalaman yang dimiliki. “Kami meyakini bahwa keputusan ini akan menjadikan seluruh jajaran direksi dan komisaris semakin solid untuk memastikan bahwa Bank Mandiri dapat terus tumbuh dan berkembang serta memberikan kontribusi positif kepada pemulihan ekonomi nasional. Ke depan, tentunya kami berkomitmen untuk terus menjaga integritas dan meningkatkan nilai tambah bagi seluruh stakeholder,” jelasnya secara virtual pada Selasa (14/3). Dengan keputusan pemegang saham tersebut, susunan komisaris perseroan menjadi: • Komisaris Utama/Independen: M. Chatib Basri • Wakil Komisaris Utama/Independen: Andrinof A. Chaniago • Komisaris Independen: Loeke Larasati Agoestina • Komisaris Independen: Muliadi Rahardja • Komisaris Independen: Zainudin Amali* • Komisaris Independen: Heru Kristiyana* • Komisaris: Rionald Silaban • Komisaris: Nawal Nely • Komisaris: Faried Utomo • Komisaris: Arif Budimanta • Komisaris: Muhammad Yusuf Ateh Adapun susunan direksi perseroan menjadi sebagai berikut: • Direktur Utama: Darmawan Junaidi • Wakil Direktur Utama: Alexandra Askandar • Direktur Manajemen Risiko: Ahmad Siddik Badruddin • Direktur Kepatuhan & SDM: Agus Dwi Handaya • Direktur Commercial Banking: Riduan • Direktur Jaringan & Retail Banking: Aquarius Rudianto • Direktur Operation: Toni E.B. Subari • Direktur Corporate Banking: Susana Indah Kris Indriati • Direktur Hubungan Kelembagaan: Rohan Hafas • Direktur Keuangan & Strategi: Sigit Prastowo • Direktur Information Technology: Timothy Utama • Direktur Treasury & International Banking: Eka Fitria* *efektif setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas Penilaian Uji Kemampuan dan Kepatutan serta memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sebagai informasi, Bank Mandiri mencatatkan laba bersih secara konsolidasi menembus Rp 41,2 triliun pada tahun 2022, tumbuh 46,9% secara tahunan. Selain itu total dana pihak ketiga (DPK) bank berkode emiten BMRI ini tumbuh positif 15,46% YoY dari Rp 1.291,2 triliun di akhir 2021 menjadi Rp 1.490,8 triliun di akhir tahun 2022. Pencapaian itu ditopang oleh peningkatan dana giro serta tabungan yang naik masing-masing 31,2% dan 13,5% secara tahunan. Rasio CASA Bank Mandiri secara bank only di akhir 2022 mencapai 77,64%, naik 365 basis poin (bps) secara tahunan, melampaui rata-rata industri perbankan. Pencapaian tersebut turut didukung oleh optimalisasi fungsi intermediasi perseroan yang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang positif. Tercatat hingga akhir 2022, kredit secara konsolidasi perseroan mampu tumbuh positif sebesar 14,48% secara tahunan menjadi Rp 1.202,2 triliun.
Baca Juga: 5 Bank Besar Diprediksi Bayar Dividen Jumbo, Saham Apa Yang Paling Prospek Dikoleksi? Pencapaian ini melampaui pertumbuhan kredit secara industri sebesar 11,35% di tahun 2022 lalu. Bila dirinci berdasarkan segmennya, kredit Bank Mandiri didominasi oleh kredit korporasi yang mencapai Rp 414,1 triliun pada akhir 2022, tumbuh 11,8% dari periode tahun sebelumnya Rp 370,2 triliun. Atas pertumbuhan bisnis yang impresif di tahun 2022, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2023 Bank Mandiri pun sepakat menetapkan 60% dari laba bersih konsolidasi 2022 atau sekitar Rp 24,7 triliun sebagai dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham (dividen payout ratio). Dari nilai tersebut, besaran dividen per lembar saham atau dividend per share Bank Mandiri yakni mencapai kisaran Rp 529,34. Darmawan menjelaskan, besaran dividend per share Bank Mandiri tersebut naik 46,8% jika dibandingkan dengan periode setahun sebelumnya yang sebesar Rp 360,64 per lembar saham. Adapun, dari nilai tersebut dividen kepada Negara Republik Indonesia atas kepemilikan sebesar 52% saham Bank Mandiri atau sebesar Rp 12,84 triliun akan disetorkan kepada Rekening Kas Umum Negara, naik 46,7% dari posisi tahun lalu. Sementara itu, 40% dari laba bersih konsolidasi tahun lalu atau sebesar Rp 16,46 triliun akan dialokasikan sebagai laba ditahan. Sebagai informasi, total laba bersih Bank Mandiri untuk tahun buku 2022 tercatat sebesar Rp 41,17 triliun. Capaian ini naik 46,89% bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Darmawan menambahkan, besaran dividen tersebut sejalan dengan komitmen manajemen Bank Mandiri, yang terus berupaya untuk berkontribusi secara optimal kepada masyarakat. “Keputusan ini juga mengindikasikan dukungan yang kuat dari pemegang saham kepada manajemen untuk terus memberikan solusi finansial yang terbaik tak hanya kepada nasabah tetapi juga masyarakat secara luas,” paparnya. Darmawan melanjutkan, keputusan pembagian dividen juga dilakukan dengan mempertimbangkan rencana akselerasi serta ekspansi bisnis serta kebutuhan permodalan Bank Mandiri. Adapun, setelah pembagian dividen, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) Bank Mandiri sampai dengan akhir tahun 2023 diproyeksikan tetap terjaga di level optimal. Darmawan menambahkan, pihaknya optimis dengan beragam pengembangan serta inovasi digital yang tengah dijalankan dapat mampu mendukung rencana bisnis berkelanjutan Bank Mandiri termasuk mendorong fungsi intermediasi yang menjadi core bisnis perseroan.
Baca Juga: Mencermati Prospek Dividen Jumbo Perbankan Big Cap di Tengah Kinerja Ciamik di 2022 "Sejalan dengan momentum pertumbuhan ekonomi, kami optimis kinerja Bank Mandiri akan terus membaik. Ke depan, kami akan terus memacu pengembangan bisnis dan layanan Bank Mandiri agar dapat memenuhi ekspektasi seluruh stakeholder perseroan," imbuh Darmawan.
Dalam RUPST tersebut, pemegang saham Bank Mandiri juga menyetujui pelaksanaan pemecahan saham (stock split) perseroan dengan rasio 1:2. Darmawan menjelaskan, keputusan tersebut diharapkan dapat mendorong peningkatan likuiditas perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Aksi korporasi ini lanjut Darmawan, juga merupakan bentuk upaya Bank Mandiri dalam memperluas distribusi kepemilikan saham melalui penyesuaian harga saham BMRI, sehingga mampu mencapai trading range yang optimal guna menjangkau berbagai lapisan investor. Sementara itu, sesuai dengan keterbukaan informasi yang telah disampaikan pada 3 Februari 2023 lalu, pelaksanaan stock split akan dilaksanakan paling lambat 30 hari setelah pelaksanaan RUPS Tahunan. “Keputusan pemecahan saham ini tentunya telah melalui proses dan kajian yang mendalam untuk turut meningkatkan minat investasi, dan pada saat yang sama, juga meningkatkan inklusi keuangan di Tanah Air, sejalan dengan komitmen Bank Mandiri,” imbuh Darmawan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi