Gap Inc ditinggalkan CEO-nya Art Peck



KONTAN.CO.ID - PERUSAHAAN fesyen asal Amerika Serikat (AS) Gap Inc mengumumkan bakal ditinggal Chief Executive Officer (CEO) Art Peck dalam waktu dekat. Kabar mengejutkan ini datang saat perseroan melakukan restrukturisasi dengan memangkas perkiraan pendapatan setahun penuh.

Melansir Reuters, Jumat (8/11), Gap memperkirakan penurunan 4% penjualannya pada kuartal ketiga 2019. Dengan penurunan semua merek utamanya. Penurunan ini terjadi karena imbas diskon besar-besaran di tengah persaingan pasar ritel pakaian.

Baca Juga: Diambang pailit, Forever 21 masih akan operasikan 60 toko

"Seluruh portofolio Gap mengalami krisis penurunan merek yang kami perkirakan akan semakin dalam dengan kekosongan kepemimpinan saat ini," kata Camilla Yanushevsky, analis riset di CFRA dilansir dari Reuters.

Asal tahu, sejak mengambil alih kepemimpinan pada tahun 2015, Peck telah mencoba untuk memberi mendongkrak penjualan Gap. Mengembalikan masa kejayaan dengan logo kasualnya untuk hoodies dan kargo Khaki. Tapi, persaingan semakin ketat terutama dengan merek seperti Zara dan H&M.

Baca Juga: Pemilik merek Louis Vuitton berniat akuisisi Tiffany & Co

Awal tahun ini, Gap mengatakan akan memisahkan merek Old Navy yang berkinerja lebih baik dan menutup sekitar 230 toko bisnis pakaian senamanya, targetnya akan selesai pada tahun 2020.

Robert Fisher, anggota keluarga pendiri Gap dan ketua dewan non-eksekutifnya, akan menjadi kepala eksekutif secara sementara.

Editor: Yudho Winarto