GAPKI: Daerah Mekar Karena Pengembangan Kelapa Sawit



JAKARTA. Tidak ada satu negara pun yang bakal menghentikan usaha sawitnya. Soalnya, usaha ini bisa memberikan manfaat yang besar bagi penciptaan nilai tambah, kesempatan kerja dan menggerakkan sektor ekonomi. Lebih dari itu, tak kurang dari 3 juta tenaga kerja menggantungkan hidupnya pada lahan ini; sekaligus menyumbangkan devisa darik hasil ekspor sebesar miliaran dolar AS. Pasalnya, industri sawit merupakan industri yang mampu membuka areal-areal terpencil, sehingga di lokasi tersebut tersedia infrastruktur, dibangun jalan, jembatan maupun pelabuhan.“Di luar Pulau Jawa, daerah pemekaran terjadi karena berkembangnya perkebunan sawit, jadi tidak mungkin moratorium dilakukan,” kata kata Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Fadhil Muhammad. Di saat yang besamaan, GAPKI akan tetap memperhatikan pemanfaatan hutan untuk melindungi kelestarian lingkungan. Dus, tegas Fadhil, tantangannya bukanlah menghentikan aktivitas dan ekspansi yang membabi buta tanpa memperhatikan keselamatan lingkungan.Fadhil bilang, pengembangan sawit harus didasari dengan prinsip-prinsip pengelolaan lingkuingan yang bertanggungjawab; sehingga industri kelapa sawit dijalani dengan prinsip-prinsip sustainability secara ekonomi, sosial, dan lingkungan.“Kita membentuk Indonesia-Malaysia Palm Oil Group (IMPOG) yang terdiri dari para pelaku usaha kelapa sawit Indonesia dan Malaysia, kita menyusun program dan kerja sama bidang research and development, komunikasi, strategi, dan sustainabality” kata Fadhil. Nah, mulai bulan Juni 2010, pihaknya dan pengusaha Malaysia akan tour ke sejumlah negara yaitu ke Roma, Helsinki, dan AS. Tujuannya, untuk memberkan penjelasan atau gambaran terkait usaha kelapa sawit yang dikembangkan Indonesia maupun Malaysia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: