KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mengungkapkan bahwa mahalnya harga minyak goreng (migor) karena harga crude palm oil (CPO) yang tinggi, bukan karena kebijakan biodiesel. Ketua Bidang Komunikasi GAPKI Tofan Mahdi mengatakan, serapan untuk program biodiesel tidak mempengaruhi harga minyak goreng dalam negeri, dan menurutnya bahan baku untuk minyak goreng sudah sangat cukup. “Mahalnya harga minyak goreng karena harga CPO yang tinggi, bukan karena kelangkaan bahan baku (CPO) di pasar domestik karena banyak terserap di pasar ekspor ataupun karena program mandatori biodiesel. Jadi, bahan baku untuk minyak goreng sangat cukup,” katanya kepada Kontan, Minggu (20/2).
Gapki: Kebijakan Biodiesel Tidak Mempengaruhi Harga Migor Dalam Negeri
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mengungkapkan bahwa mahalnya harga minyak goreng (migor) karena harga crude palm oil (CPO) yang tinggi, bukan karena kebijakan biodiesel. Ketua Bidang Komunikasi GAPKI Tofan Mahdi mengatakan, serapan untuk program biodiesel tidak mempengaruhi harga minyak goreng dalam negeri, dan menurutnya bahan baku untuk minyak goreng sudah sangat cukup. “Mahalnya harga minyak goreng karena harga CPO yang tinggi, bukan karena kelangkaan bahan baku (CPO) di pasar domestik karena banyak terserap di pasar ekspor ataupun karena program mandatori biodiesel. Jadi, bahan baku untuk minyak goreng sangat cukup,” katanya kepada Kontan, Minggu (20/2).