JAKARTA. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) meminta pemerintah menjamin pasca pemberlakukan pungutan kelapa sawit atau CPO Fund tidak ada lagi pungutan lain yang membebankan pengusaha. Sebab, pungutan tambahan tidak resmi membuat daya saing CPO Indonesia berkurang. Joko Supriyono, Ketua Umum Gapki mengatakan, dampak pungutan membuat penurunan kualitas sebuah barang. Apalagi tidak jamin harga naik untuk minyak sawit. Sebab, komponen pembentuk harga juga tidak lagi hanya berasal dari supply dan demand. Tapi juga salah satunya cara pengolahan produk tersebut. Itu sebabnya, Gapki meminta pemerintah untuk menghapus pungutan atau sumbangan pihak ketiga di daerah termasuk juga biaya retribusi. Sebab biaya tersebut menyebabkan ekonomi biaya tinggi dan menurunkan daya saing industri kelapa sawit Indonesia.
Gapki minta jaminan tak ada tambahan pungutan
JAKARTA. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) meminta pemerintah menjamin pasca pemberlakukan pungutan kelapa sawit atau CPO Fund tidak ada lagi pungutan lain yang membebankan pengusaha. Sebab, pungutan tambahan tidak resmi membuat daya saing CPO Indonesia berkurang. Joko Supriyono, Ketua Umum Gapki mengatakan, dampak pungutan membuat penurunan kualitas sebuah barang. Apalagi tidak jamin harga naik untuk minyak sawit. Sebab, komponen pembentuk harga juga tidak lagi hanya berasal dari supply dan demand. Tapi juga salah satunya cara pengolahan produk tersebut. Itu sebabnya, Gapki meminta pemerintah untuk menghapus pungutan atau sumbangan pihak ketiga di daerah termasuk juga biaya retribusi. Sebab biaya tersebut menyebabkan ekonomi biaya tinggi dan menurunkan daya saing industri kelapa sawit Indonesia.