GAPKI: Perilaku Unilever tidak Pengaruhi Pasar CPO



JAKARTA. Sekretaris Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Joko Supriyono, yakin keputusan PT Unilever Tbk menghentikan sementara pembelian minyak sawit alias crude palm oil (CPO) ke PT Smart Tbk tidak akan mempengaruhi pasar CPO Indonesia. Ia menilai, pasar CPO tetap akan lebih baik dibanding dengan pasar minyak nabati lainnya. "Pasar kita masih ada, apalagi China yang mengalami kenaikan permintaan," kata Joko (16/12). Dia menjelaskan, industri CPO tidak perlu khawatir dan ketakutan kehilangan pasar karena minyak sawit terbukti dalam empat tahun terakhir menjadi idola minyak nabati di dunia. Sekadar catatan, Unilever menghentikan pembelian CPO ke PT Smart sebagai akibat laporan dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Greenpeace yang mengatakan Smart merusak hutan.Mengenai alasan peghentian pembelian minyak sawit itu, menurut Joko harus segera di respon oleh forum Rountable on Sustainable Palm Oil (RSPO). "RSPO harus pro aktif dan ambil peran dan melakukan pressure lebih jauh lagi pada anggota," kata Joko. Dia berharap peran RSPO bisa lebih ditingkatkan agar tidak menjadi macan ompong yang tak bergigi dalam menyelesaikan masalah kelestarian lingkungan berkaitan dengan produksi minyak sawit. Dugaan pelanggaran itu, menurut Joko, sudah seharusnya diselesaikan di forum RSPO agar ada mekanisme klarifikasi dan tidak sepihak, hanya menggunakan laporan dari LSM saja. Direktur PT Smart Tbk, Daud Dharsono menegaskan, belum berencana melanjutkan temuan Greenpeace tersebut ke meja hukum. "Kita belum memikirkan itu (langkah hukum) dengan Greenpeace, tapi kalau dengan Unilever saya pastikan tidak akan ada," jelas Daud.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Test Test