KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mengatakan ekspor minyak sawit mulai dari crude palm oil (CPO) dan turunannya, biodiesel dan oleochemical berpotensi penurunan tahun ini meski di semester I kinerja ekspor minyak sawit tercatat tumbuh 10%. Potensi penurunan tersebut disebabkan tekanan yang berasal dari berbagai negara tujuan ekspor Indonesia. Mulai dari adanya tekanan dari Uni Eropa terkait tuduhan subsidi untuk produk biodiesel, juga adanya penurunan ekspor ke India karena tarif bea masuk yang tak bersaing dengan Malaysia. Baca Juga: Kebijakan B30 jadi tak jelas, sebab pemerintah malah ingin kendaraan berlistrik
Gapki prediksi ekspor CPO dan turunannya berpotensi turun tahun ini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mengatakan ekspor minyak sawit mulai dari crude palm oil (CPO) dan turunannya, biodiesel dan oleochemical berpotensi penurunan tahun ini meski di semester I kinerja ekspor minyak sawit tercatat tumbuh 10%. Potensi penurunan tersebut disebabkan tekanan yang berasal dari berbagai negara tujuan ekspor Indonesia. Mulai dari adanya tekanan dari Uni Eropa terkait tuduhan subsidi untuk produk biodiesel, juga adanya penurunan ekspor ke India karena tarif bea masuk yang tak bersaing dengan Malaysia. Baca Juga: Kebijakan B30 jadi tak jelas, sebab pemerintah malah ingin kendaraan berlistrik